Duniaindustri.com (Maret 2025) — Nilai tukar rupiah merosot ke level terlemahnya sejak Krisis Keuangan Asia, pada Selasa (25/3). Pasar mengkhawatirkan kondisi fiskal negara, yang mendorong bank sentral untuk bertindak mempertahankan mata uangnya.
Kemarin, rupiah sempat turun menembus level Rp 16.640 terhadap dolar AS, level terlemah sejak Juni 1998. Rupiah telah merosot lebih dari 3% tahun ini, menjadikannya salah satu mata uang dengan performa terburuk di emerging market.
Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar spot valuta asing, pasar berjangka non-deliverable forward dan pasar obligasi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, ujar direktur manajemen moneter dan sekuritas aset bank sentral, Fitra Jusdiman. Tekanan melandai ke kisaran Rp16.600 pasda sesi siang.
BI melakukan intervensi “secara berani dan terukur” untuk memastikan keseimbangan suplai dan permintaan valuta asing (valas), serta menjaga kepercayaan di pasar domestik, Jusdiman menambahkan. Ia mengatakan BI melihat pelemahan rupiah terutama terkait dengan ketidakpastian global, termasuk tarif Donald Trump dan Federal Reserve yang berpotensi lebih hawkish.
“Kinerja rupiah yang kurang baik sebagian besar disebabkan oleh fundamental yang lebih lemah, termasuk kekhawatiranfiskal, defisit transaksi berjalan yang tidak terduga, pelemahan ekonomi, dan meningkatnya ekspektasi bahwa BI mungkin harus segera melonggarkan kebijakan,” kata Christopher Wong, pakar strategi mata uang di OCBC.
Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi primadona di kawasan Asia Tenggara pada tahun lalu, namun mulai kehilangan daya tariknya di mata para investor global seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan langkah-langkah Presiden Prabowo Subianto. Mereka menilai sejumlah kebijakan Prabowo berisiko mengikis pagar ekonomi Indonesia yang telah lama dibangun, dan mewaspadai upayanya dalam memperluas peran militer dalam masyarakat sipil.
“Kekhawatiran fiskal kemungkinan akan membebani mata uang [rupiah]” dan juga repatriasi pembayaran dividen musiman oleh para investor asing, ujar Moh Siong Sim, ahli strategi di Bank of Singapore. “Kami memperkirakan Bank Indonesia akan terus menekan volatilitas rupiah yang berlebihan menjelang pengumuman tarif AS pada tanggal 2 April,” imbuhnya.
Tekanan terhadap rupiah sepertinya tidak akan mereda dalam waktu dekat karena para trader bersiap-siap untuk pengumuman tarif AS minggu depan. Kehati-hatian juga telah muncul menjelang hari libur panjang Lebaran yang dimulai dari hari Jumat lusa hingga 7 Apri nantil.
“Pasar ekuitas yang bergejolak, kekhawatiran yang terus berlanjut pada lintasan defisit dan liburan yang akan datang dapat memperburuk volatilitas rupiah dalam waktu dekat,” kata Wee Khoon Chong, pakar strategi pasar APAC senior di BNY. “Investor yang khawatir akan tekanan terkait tarif dalam waktu dekat mungkin akan memutuskan untuk menjual sekarang menjelang liburan.”(*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 305 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 305 database, klik di sini
- Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: