Duniaindustri.com (Juni 2022) — Mata uang emerging market Asia diprediksi terus tertekan di tengah memburuknya keuangan eksternal dan sentimen menghindari risiko (risk-off) yang didorong oleh pengetatan kebijakan Federal Reserve AS.
Ahli strategi di Goldman Sachs Group Inc. termasuk Zach Pandl dan Danny Suwanapruti, mengatakan, seiring dengan kompleksitasnya yang lebih luas, mata uang EM dengan imbal hasil tinggi, seperti peso Filipina, rupee India, dan rupiah Indonesia berada di dalam tekanan pada Juni,” tulis mereka dalam catatan risetnya.
“Dalam beberapa pekan mendatang, kami memperkirakan tekanan ini akan berlanjut versus dolar AS, dalam beberapa kasus berpotensi menimbulkan risiko kenaikan nilai tukar dolarpada perkiraan kami,” ungkap tim ahli strategi Goldman, kemarin.
Mata uang EM Asia tersengat oleh kampanye The Fed untuk mengekang inflasi sehingga meningkatkan nilai tukar dola,r sementara bank sentral di sebagian besar Asia mengadopsi sikap yang lebih menahan diri. Nilai tukar rupee India turun ke level terendah sepanjang masa pekan lalu, sementara peso Filipina merosot ke level terlemahnya dalam lebih dari 16 tahun.
Menurut Goldman, meskipun rupiah telah mengungguli sebagian besar mata uang EM, didukung oleh prospek neraca transaksi berjalan yang lebih baik dan perkembangan nilai tukar perdagangannya, rupiah telah berada di bawah tekanan sejak penetapan kembali arah kebijakan The Fed dan sentimen risk-off yang lebih luas. Dolar dapat terus menekan rupiah sampai Bank Indonesia mengikuti langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Nilai tukar rupiah berada di Rp14.827 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (28/6) pagi. Mata uang garuda melemah 33 poin atau 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: