BUKTI PERBANKAN BELUM SENTUH PAPUA
Duniaindustri.com (Agustus 2015) — Uang tunai senilai total Rp 33,5 miliar dikabarkan ikut hangus dalam kecelakaan pesawat Trigana Air PK-YRN di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Minggu (16/8/2015). Duniaindustri.com menilai hal itu menjadi bukti bahwa fungsi perbankan belum mampu menyentuh provinsi terjauh di Indonesia, yakni Papua.
Semestinya, dengan fungsi perbankan yang makin canggih, dana sebesar itu tidak harus dibawa dalam bentuk tunai. Hal ini juga mengindikasikan Papua belum diperhatikan untuk pembangunan infrastruktur perbankan, internet, dan layanan lainnya. Ini merupakan tugas pemerintah untuk membenahi masalah tersebut.
Kepala Kantor Pos Jayapura FX Haryono mengungkapkan, ada empat orang pegawai Kantor Pos yang menumpang pesawat Trigana dan membawa dana kompensasi BBM senilai Rp 6,5 miliar untuk diberikan kepada warga di delapan distrik. Selain itu juga terungkap informasi bahwa salah seorang penumpang membawa uang senilai Rp 27 miliar.
Corry Gasper, salah seorang keluarga penumpang Trigana Air PK-YRN di Bandara Sentani, Jayapura, mengungkapkan bahwa kakak kandungnya, John Gasper yang ikut dalam penerbangan, membawa uang tunai senilai Rp 27 miliar.
Corry menjelaskan, John yang bekerja di Humas DPRD Pegunungan Bintang diminta oleh pimpinannya untuk membawa uang tunai didampingi lima orang kepala kampung dari Jayapura menuju Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Rencananya, uang tersebut akan dipakai untuk perayaan HUT Kemerdekaan di Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Dia (John) sebenarnya baru saja mengikuti kegiatan dinas di Padang, Sumatera Barat. Tetapi, setelah tiba di Jayapura, dia diminta pimpinannya untuk mengantar uang ke Oksibil bersama lima orang kepala kampung,” kata Corry.
Dijelaskan Corry, uang tersebut disimpan dalam dus dan dibawa bersama lima kepala kampung yang ikut pesawat Trigana Air. Ia mengaku sempat mengantar adiknya ke Bandara Sentani, Minggu kemarin.
Pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Sentani Jayapura menuju Bandara Oksibil Pegunungan Bintang, Minggu (16/8/2015), dengan kontak terakhir sekitar pukul 14.55 WIT. Belakangan pesawat jenis ATR 42 yang mengangkut 49 penumpang dan 5 kru diketahui mengalami kecelakaan sekitar 7 nautical mile dari Bandara Oksibil.
Hingga kini, tim SAR Gabungan masih berusaha mencapai lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut yang berada di daerah perbukitan pada ketinggian 8.300 kaki.(*/berbagai sumber)