Latest News
You are here: Home | Agroindustri | Rp 2,5 Triliun Nilai Belanja Modal Astra Agro di 2017
Rp 2,5 Triliun Nilai Belanja Modal Astra Agro di 2017

Rp 2,5 Triliun Nilai Belanja Modal Astra Agro di 2017

Duniaindustri.com (November 2016) – Nilai belanja modal PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Grup Astra, pada 2017 mencapai Rp 2,5 triliun. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan tanaman sawit, penanaman baru, dan penanaman ulang (replanting) kelapa sawit.

“Belanja modal juga digunakan untuk kegiatan perkebunan seperti alat berat dan infrastruktur,” kata Investor Relations PT Astra Agro Lestari Tbk Rudy Limardjo.

Saat ini, menurut Rudy, luas kebun Astra Agro Lestari mencapai 297 ribu hektare (ha), yang terdiri atas 235 ha kebun inti dan 62 ha kebun plasma. Lokasi perkebunan tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, di mana perkebunan di Kalimantan berkontribusi sebesar 46% dari penjualan.

“Sebanyak 70% dari hasil produksi ditujukan untuk kebutuhan lokal, dan sisanya 30% di ekspor ke Negara Asean,” ujar dia.

Rudy mengatakan, produksi minyak mintah (crude palm oil/CPO) sepanjang tahun ini tidak maksimal karena dampak El Nino. Kurangnya produksi CPO berdampak pada penjualan perusahaan selama Januari-September 2016. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan selama 9 bulan 2016 menurun 7,4% dari Rp 10,3 triliun menjadi Rp 9,58 triliun.

Dia berharap, tahun depan tidak ada El Nino sehingga produksi bisa lebih masif dan perusahaan dapat meraih keuntungan optimal. “El Nino sangat berdampak terhadap produksi CPO, karena menyebabkan produksi tidak lancar dan kurang maksimal,” ujar dia.

Rudy menambahkan, harga CPO sulit diprediksi dan cenderung berubah- ubah. Untuk tahun ini, harga CPO cukup baik dan diperkirakan tahun depan masih stabil.

Lahan Terbesar
Sebanyak lima grup perusahaan sawit menjadi penguasa area kebun sawit di Indonesia dengan menguasai 14% dari total area kelapa sawit di Indonesia. Lima grup perkebunan itu masing-masing grup terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas produksi antara dan hilir.

Menurut penelusuran duniaindustri.com, di antara lima grup perusahaan perkebunan terbesar tersebut, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merupakan grup yang paling tidak terintegrasi. PT Astra Agro Lestari Tbk hampir sepenuhnya merupakan produsen minyak sawit hulu murni dan baru mulai berkonsentrasi pada perkebunan dan penggilingan belakangan ini.

Area terbesar dimiliki oleh Golden Agri-Resources Ltd, yang memiliki 0,46 juta hektar area tertanam pada akhir tahun 2013. PT Astra Agro Lestari Tbk memiliki 0,29 juta hektar, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) memiliki 0,23 juta hektar dan area terbesar berikutnya dimiliki oleh Wilmar International, yang juga memiliki 0,23 juta hektar (angka ini mencakup beberapa area yang terletak di Malaysia). Anak perusahaan Sime Darby Berhad di Indonesia, PT Minamas Plantation, memiliki 0,2 juta hektar lahan kelapa sawit.

Sementara di Malaysia, hampir 20% dari total area perkebunan sawit dimiliki oleh empat grup perkebunan terbesar: Felda Global Ventures Holdings Bhd, Sime Darby Bhd, Kuala Lumpur Kepong Bhd dan IOI Corporation Bhd. Grup-grup tersebut terintegrasi secara vertikal, dengan 0,86 juta area menghasilkan (khusus untuk Kuala Lumpur Kepong Bhd, angka ini termasuk area miliknya di Indonesia yang tidak dibedakan dalam dokumen publik).

Pada 2011, data Kementerian Pertanian RI yang diperoleh tim redaksi duniaindustri memperlihatkan, Sinarmas Group masih mendominasi produksi CPO sebanyak 15.000 ton per hari dengan total luas lahan kebun sawit di Indonesia mencapai 320 ribu hektare. Perusahaan terbesar kedua adalah Wilmar International Group yang memproduksi 7.500 ton per hari dengan luas lahan 210 ribu hektare.

Disusul kemudian PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV yang memproduksi 6.675 ton per hari, kemudian PT Astra Agro Lestari Tbk yang memproduksi 6.000 ton per hari dengan luas lahan 192 ribu hektare. Jika dilihat dari luas lahan kebun sawit yang dimiliki, Salim Group yang merupakan induk usaha dari PT Salim Plantations, Indofood Group, dan IndoAgri menguasai lahan sawit terbesar di Indonesia sebesar 1.155.745 hektare. Disusul kemudian oleh Sinarmas Group dan Wilmar. Namun, lahan yang dimiliki Salim Group belum ditanami seluruhnya, hanya 95.310 hektare.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)

Sampul Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top