Duniaindustri (Maret 2012) – PT LG Electronics Indonesia, perusahaan elektronik asal Korea Selatan, menargetkan pertumbuhan penjualan di Indonesia tumbuh 25% menjadi Rp 10 triliun tahun ini.
Presiden Direktur LG Electronics Indonesia Kim Weon Dae mengatakan, “Kami memperkirakan pasar elektronik di Indonesia akan tetap tumbuh, sebesar 20 persen tahun ini, meskipun ada dampak kenaikan harga BBM dan situasi ekonomi global, sehingga mempengaruhi target penjualan kami.”
Proyeksi tersebut lebih tinggi dari prediksi lembaga riset pasar, Growth from Knowledge (Gfk), yang memperkirakan pasar elektronik dalam negeri hanya tumbuh 16%.
Menurut dia, konsumen akan menjadi semakin selektif membeli barang elektronik. Konsumen akan mencari barang elektronik yang inovatif dan memiliki spesifikasi yang irit konsumsi listrik dengan teknologi canggih.
LG menargetkan kembali memimpin pasar elektronik di Indonesia tahun ini dengan penguasaan pasar sekitar 30%, baik untuk peralatan rumah tangga maupun produk teknologi informasi. Selain itu, dia juga berambisi menjadikan LG Indonesia sebagai penyumbang kelima terbesar penjualan produk LG di seluruh dunia. Saat ini, LG Indonesia memberi kontribusi penjualan sebesar 4% dari total penjualan LG Electronics Inc.
Saat ini LG Indonesia masih menempati peringkat ke 7-8 di antara pabrik LG Electronics di 100 negara. Pasar LG terbesar adalah Amerika Serikat (AS), China, Brazil, India, dan Rusia.
LG Indonesia memiliki kapasitas produksi televisi LCD dan CRT sebanyak 2 juta unit per tahun, lemari es 2 juta unit per tahun, monitor 2 juta unit per tahun, dan produk audio 10 juta unit per tahun.
LG Indonesia merupakan salah satu dari sedikitnya 10 perusahaan elektronik terbesar di Indonesia yang berkompetisi memperebutkan pasar elektronik di Indonesia senilai Rp 83 triliun. Sepuluh perusahaan elektronik terbesar itu adalah PT LG Electronics Indonesia, PT Samsung Electronics Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia, PT Toshiba Visual Media Network Indonesia, PT Sharp Electronics Indonesia, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron), PT Sanyo Sales Indonesia, PT Maspion Group, PT Istana Argo Kencana (Sanken), PT Midea Electronics Indonesia.(Tim redaksi 01)