Duniaindustri (Mei 2012) — Research In Motion (RIM), produsen dan pemegang merek lisensi BlackBerry asal Kanada, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pembangunan RIM Innovation Center di ITB dengan investasi US$5 juta. Hal itu dilakukan untuk memperkuat penetrasi handphone merek BlackBerry di negeri ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dalam keterangan tertulis mengatakan, “Kerja sama ini menunjukkan komitmen RIM kepada Indonesia. Kami memberikan dukungan penuh kepada RIM dan ITB untuk kerja sama ini serta memperkuat infrastruktur lokal, penciptaan lapangan pekerjaan, dan program pendidikan untuk para mahasiswa di Indonesia.”
Managing Director RIM Asia Selatan, Hastings Singh, mengatakan ITB merupakan sebuah institusi bergengsi di Indonesia dan merupakan mitra baik RIM untuk bekerja sama dalam sebuah inisiatif progresif.
Menurut dia, perkembangan aplikasi dan layanan mobile di Indonesia mempunyai potensi besar untuk bertumbuh. “Investasi di ITB dapat menempatkan Indonesia sebagai kunci pusat inovasi untuk pengembangan aplikasi dan konten mobile di wilayah Asia Tenggara dan seluruh dunia,” ujarnya.
Singh menambahkan masyarakat Indonesia masih memfavoritkan ponsel BlackBerry. Buktinya Indonesia kini akan selalu menjadi salah satu tempat peluncuran produk BlackBerry di dunia. “Berdasarkan survey dari GfK, penjualan produk BlackBerry masih nomor satu di Indonesia,” katanya.
Keberhasilan penjualan produk BlackBerry di Indonesia tidak dilepaskan dari peran retail store yang ada. Hingga saat ini sudah ada 4.000 retail store di Indonesia.
Saat ini jumlah pelanggan BlackBerry di dunia mencapai 77 juta orang dengan jumlah pengunduhan BlackBerry App World mencapai 2 miliar download. Jumlah pengguna BlackBerry Messenger (BBM) mencapai 55 juta orang dengan 635 partner di 175 negara.
Sebelumnya, RIM juga menyatakan minat untuk menyerap tenaga kerja Indonesia yang kompeten di bidang teknologi informasi. Pernyataan RIM itu telah disampaikan kepada Duta Besar RI untuk Kanada Dienne H Muhario.
Sejumlah perusahaan Kanada membutuhkan 12 ribu tenaga kerja Indonesia. Beberapa perusahaan Kanada itu antara lain Research In Motion (RIM), pemegang merek telepon genggam Blackberry, Holland American Line (perusahaan kapal pesiar mewah di Kanada), Super Nanny Canada Inc (perusahaan jasa keperawatan), Tiffani Group (perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan property), Graceland International (perusahaan perkebunan), dan Ideal Hotel Management (perusahaan perhotelan).
Holland American Line telah meminta asosiasi penyalur tenaga kerja asing di Kanada untuk mencari 12 ribu tenaga kerja Indonesia untuk dipekerjakan pada kapal pesiar. Tenaga kerja Indonesia yang dibutuhkan itu akan diberi pekerjaan jasa pelayanan tamu seperti pelayan restoran, bar, dan kamar tamu pada kapal pesiar tersebut.
Super Nanny Canada Inc membutuhkan 120 tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan perawat lanjut usia. Sedangkan Graceland International akan menyerap tenaga kerja Indonesia di sektor untuk dipekerjakan di perkebunan strawberry, perkebunan tomat, dan perkebunan jamur. Perusahaan itu membutuhkan 300 orang tenaga kerja baru. Sementara Ideal Hotel Management membutuhkan dua tenaga kerja Indonesia untuk ditempatkan menjadi chef pastry.(Tim redaksi 02)