Duniaindustri (Mei 2011) — Bukan hanya remunerasi pegawai negeri sipil yang meningkat, komisaris dan direksi BUMN juga menikmati peningkatan remunerasi. Pada 2010, remunerasi komisaris dan direksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mencapai Rp 19,4 miliar.
Angka itu meningkat 102% dibandingkan remunerasi komisaris dan direksi Krakatau Steel pada 2009 sebesar Rp 9,6 miliar. Laporan keuangan tahunan Krakatau Steel menyebutkan, perusahaan baja pelat merah itu memiliki empat komisaris yakni Zacky Anwar (komisaris utama), Ansari Bukhari, Mochamaad Imron Zubaidy, dan Alexander Rusli.
Sedangkan jajaran direksi Krakatau Steel berjumlah enam orang, yakni Fazwar Bujang (direktur utama), Syahrir Syah Pohan (direktur produksi), Yerry (direktur logistik), Sukandar (direktur keuangan), Dadang Danusiri (direktur sumber daya manusia dan umum), serta Irvan Kamal Hakim (direktur pemasaran).
Remunerasi komisaris dan direksi anak usaha Krakatau Steel pada 2010 mencapai Rp 33,5 miliar. Angka itu naik dibandingkan 2009 sebesar Rp 28,9 miliar.
Pada tahun lalu, Krakatau Steel dan anak usaha memiliki karyawan tetap sebanyak 8.023 orang. Angka itu meningkat dari 2009 sebanyak 7.637 orang.
Anak usaha Krakatau Steel antara lain PT Krakatau Wajatama (produsen baja profil dan tulangan), PT Krakatau Daya Listrik (distributor dan penghasil listrik), PT KHI Pipe Industries (produsen pipa baja), PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (properti), PT Krakatau Engineering (rekayasa dan rancang bangun), PT Krakatau Bandar Samudera (jasa pengelola pelabuhan), PT Krakatau Tirta Industri (distributor dan pengolahan air), PT Krakatau Medika (jasa pelayanan kesehatan), PT Krakatau Information Technology (pemasok teknologi komputer), PT Meratus Jaya Iron&Steel (manufaktur besi dan baja).
Fazwar Bujang dalam laporan keuangan itu menyatakan, saat ini kapasitas produksi Krakatau Steel mencakup 2,45 juta ton baja kasar (crude steel) dan 2,45 juta ton baja jadi (finished steel products) per tahun. Kapasitas produksi baja Krakatau Steel untuk baja jadi akan meningkat menjadi 2,85 juta ton dengan selesainya program revitalisasi pabrik baja lembaran panas pada 2011.
Pada 2010, pendapatan bersih Krakatau Steel mencapai Rp 14,8 triliun, turun dibandingkan 2009 sebesar Rp 16,9 triliun. Dari jumlah itu, penjualan produk baja Krakatau Steel pada 2010 mencapai Rp 13,25 triliun, turun dari 2009 sebesar Rp 15,32 triliun.(Tim redaksi 02)