Duniaindustri (April 2011) – Ternyata bukan hanya remunerasi pegawai negeri sipil saja yang naik tiap tahun. Tapi, remunerasi bruto dewan komisaris dan direksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk juga naik, bahkan lebih tinggi. Remunerasi bruto dewan komisaris dan direksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada 2010 mencapai Rp 40,6 miliar, meningkat 123% dibandingkan 2009 sebesar Rp 18,2 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, dewan komisaris perusahaan berjumlah lima orang, yakni Prajogo Pangestu sebagai presiden komisaris, Iman Sucipto Umar sebagai wakil preskom, Didi Andries sebagai komisaris independen, Hanadi Rahardja komisaris independen, dan Howell Rembrandt komisaris.
Direksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk berjumlah empat orang, yakni Andry Setiawan sebagai presiden direktur, serta Suryandi, Muljanto, dan Frans Mawengkang yang masing-masing direktur.
Jumlah karyawan perusahaan pada 2010 menurun menjadi 536 karyawan dibandingkan 2009 sebanyak 571. Chandra Asri Petrochemical merupakan hasil penggabungan usaha antara PT Tri Polyta Indonesia dan PT Chandra Asri Petrochemical. Merger itu efektif berlaku 1 Januari 2011.
Sepanjang 2010, produsen petrokimia terbesar di Indonesia itu mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 9,07% menjadi Rp 5,18 triliun dibandingkan 2009 sebesar Rp 4,74 triliun. Namun, beban pokok penjualan perusahaan itu melonjak 20,5% menjadi Rp 4,57 triliun dibandingkan 2009 sebesar Rp 3,79 triliun. Laba usaha pun turun 40,64% karena kenaikan beban pokok pendapatan.
Laba usaha perseroan pada tahun lalu tercatat Rp 464,82 miliar, turun dibandingkan 2009 sebesar Rp 782,99 miliar. Laba kotor juga anjlok 35,25% menjadi Rp 608,93 miliar dibandingkan 2009 sebesar Rp 940,44 miliar.
Laba bersih Chandra Asri juga menyusut 27,8% pada 2010 menjadi Rp 348,29 miliar atau Rp 478 per saham dibandingkan 2009 sebesar Rp 482,88 miliar atau Rp 663 per saham.(Tim redaksi/02)