Duniaindustri.com (September 2014) – PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sedang mencari pinjaman baru senilai Rp 2 triliun. Perseroan membidik fasilitas bertenor 3 – 4 tahun. Pinjaman tersebut diharapkan dapat diperoleh pada November 2014.
Chief Financial Officer (CFO) Holcim Indonesia Kent Carson mengatakan, kesepakatan pinjaman sedang dalam tahap finalisasi. Adapun fasilitas kredit akan berasal dari perbankan asing dan lokal.
“Namun, kami belum bisa menyebutkan identitas bank yang akan memberikan pinjaman. Pasalnya, saat ini sedang dalam tahap penyelesaian,” kata Kent di sela acara Investor Summit di Jakarta.
Sebanyak Rp 1,2 triliun dana pinjaman akan digunakan untuk pembayaran kembali (refinancing) utang bank. Adapun sisa Rp 800 miliar dialokasikan untuk penambahan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun depan.
Meski demikian, Kent enggan mengungkapkan nama-nama kreditur yang akan dilunasi. Dia juga tidak menyebutkan total capex yang dibutuhkan.
Holcim Indonesia terakhir meneken pinjaman senilai US$ 3,2 juta dan 71,7 juta euro pada September 2013. Dana pinjaman digunakan untuk pembelian dan impor mesin peralatan dari ThyssenKrupp Resource Technologies GmbH untuk pabrik semen Tuban 2, Jawa Timur.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 1,57% per tahun untuk pinjaman euro dan 1,84% per tahun untuk pinjaman dollar AS.
Selama enam bulan pertama 2014, pendapatan Holcim Indonesia tercatat sebesar Rp 4,93 triliun, naik hampir 10% dibandingkan Rp 4,48 triliun pada periode sama 2013. Peningkatan pendapatan didorong oleh penambahan volume penjualan di pasar domestik sebesar 3%. Selain itu, Holcim juga melakukan penyesuaian harga jual.
Meski pendapatan naik, laba usaha tergerus dari Rp 783 miliar pada semester I – 2013 menjadi Rp 674 miliar pada periode sama 2014. Hal ini disebabkan oleh kenaikan tarif dasar listrik yang menjadi tekanan bagi neraca keuangan perseroan.
Holcim Indonesia mengoperasikan tiga pabrik semen di Narogong, Jawa Barat, di Cilacap, Jawa Tengah, dan pabrik Tuban 1 di Jawa Timur. Perseroan juga memiliki fasilitas penggilingan semen di Ciwandan, Banten, dengan total kapasitas gabungan per tahun sebesar 11 juta ton semen.
Saat ini, Holcim Indonesia fokus menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban 2. Pabrik dijadwalkan mulai beroperasi pada 2015, dengan tambahan kapasitas produksi sebesar 1,7 juta ton. Adapun nilai investasi Tuban 1 tercatat sebesar US$ 500 juta, sedangkan Tuban 2 menelan US$ 315 juta.(*/berbagai sumber)