Duniaindustri.com (Januari 2020) – Di tengah merebaknya wabah virus corona di Wuhan, China, yang menewaskan 106 jiwa dan ketegangan di Timur Tengah terutama Iran, lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) mengafirmasi peringkat sovereign credit rating ekonomi Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade) pada 24 Januari 2020.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan, afirmasi rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil merupakan bentuk pengakuan Fitch atas kondisi perekonomian Indonesia yang berdaya tahan di tengah dinamika perekonomian global, didukung sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan Pemerintah. “Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif dan memperkuat koordinasi dengan Pemerintah guna mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.
Menurut pandangan Fitch, beberapa faktor kunci yang mendukung afirmasi rating tersebut adalah prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah dibandingkan negara peers dengan rating yang sama. Pada sisi lain, Fitch menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi yaitu masih tingginya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta indikator struktural seperti tata kelola dan PDB per kapita yang masih tertinggal dibandingkan negara peers rating.
Fitch memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap resilien pada beberapa tahun mendatang, didukung berlanjutnya pembangunan infrastruktur publik dan agenda reformasi pada periode kedua Presiden Joko Widodo. Upaya reformasi struktural pemerintah memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi asing langsung dalam jangka menengah, yang akan bergantung kepada langkah rinci pemerintah serta implementasinya. Parlemen dijadwalkan melakukan pembahasan dua “Omnibus Law” dalam beberapa bulan ke depan, dengan kemungkinan besar mencakup sejumlah amandemen ketentuan terkait perpajakan dan lingkungan usaha.
Dari sisi fiskal, Fitch memprakirakan defisit fiskal akan tetap stabil pada 2020. Utang pemerintah diprakirakan tetap rendah yaitu 30,1% PDB pada 2019. Fitch memprakirakan rasio utang terhadap PDB hanya akan sedikit meningkat pada beberapa tahun mendatang, dengan asumsi pemerintah tetap mematuhi batasan fiskal defisit 3% PDB.
Dari sisi domestik, tekanan inflasi diprakirakan akan tetap rendah pada lingkungan ekonomi saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, inflasi tetap terkendali dan berada dalam rentang target Bank Indonesia 3,5% ± 1%. Dari sisi eksternal, kondisi pasar keuangan yang cukup kondusif telah mendukung peningkatan cadangan devisa hingga mencapai 129 miliar dolar AS pada Desember 2019. Fitch memprakirakan current account deficit (CAD) tetap berada pada level 2,7% PDB baik pada 2019 maupun 2020, dan sedikit membaik menjadi 2,6% pada 2021, yang lebih dari setengahnya dibiayai oleh aliran masuk investasi asing langsung, dengan sisanya dibiayai oleh aliran masuk investasi portofolio. Implementasi reformasi struktural yang kuat dan persepsi perusahaan asing terhadap perbaikan level-playing field diharapkan dapat mendorong peningkatan aliran masuk investasi asing langsung dan memperkuat kondisi keuangan eksternal Indonesia.
Fitch memandang risiko yang bersumber dari sektor perbankan Indonesia terbatas. Rasio kredit swasta terhadap PDB hanya sebesar 36% dan rasio kecukupan modal bank tetap kuat, sebesar 23,7% pada November 2019. Eksposur pinjaman dalam valas perbankan Indonesia tercatat sekitar 15% dari total pinjaman dengan kewajiban bank dalam valas dapat diimbangi oleh aset valas atau telah dilakukan lindung nilai, serta sebagian kewajiban adalah merupakan pembiayaan yang berasal dari perusahaan induk. Fitch sebelumnya telah mempertahankan peringkat Indonesia pada level BBB/stable outlook (Investment Grade) pada 14 Maret 2019.(*/tim redaksi 07/ Safarudin/ Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 175 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 175 database, klik di sini
- Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Pemasok alkes berkualitas dan termurah: