Latest News
You are here: Home | Otomotif | Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia, 20 Orang Banding 1 Mobil
Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia, 20 Orang Banding 1 Mobil

Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia, 20 Orang Banding 1 Mobil

Duniaindustri (Desember 2012) — Rasio kepemilikan mobil di Indonesia terus meningkat. Duniaindustri.com mencatat pada akhir 2010, rasio kepemilikan mobil di Indonesia 1:34, dalam arti dari 34 orang hanya 1 orang yang memiliki mobil. Rasio tersebut meningkat di 2012, dari 20 orang hanya 1 orang yang memiliki mobil.

Sedangkan di Malaysia dan Thailand rasionya adalah 1:5 orang, di Amerika rasionya adalah 1:1,75 orang. Jika menggunakan jumlah populasi sebagai dasar, potensi di Indonesia 5 kali lipat lebih besar dibanding Thailand dan Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mobil di Indonesia masih mempunyai banyak ruang untuk bertumbuh.

Presiden Direktur Astra Group (produsen otomotif terbesar di Indonesia) Prijono Sugiarto mengatakan rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang masih rendah dibanding negara tetangga mendorong pemerintah meluncurkan program mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC). “Penetrasi kendaraan bermotor masih rendah di Indonesia, padahal jumlah masyarakat menengah ke atas naik,” ujar Prijono.

Potensi kepemilikan mobil tersebut cukup tinggi, seiring dengan pertumbuhan pendapatan perkapita masyarakat  dan kelas menengah Indonesia. Perusahaan konsultan bisnis McKinsey misalnya, memprediksi pada 2030 jumlah kelas menengah di Indonesia akan meningkat sampai 90 juta orang.

Kenaikan masyarakat golongan menengah ke atas yang saat ini mencapai 40 juta orang dan diperkirakan bisa meningkat menjadi 90 juta jiwa juga diyakini akan meningkatkan permintaan terhadap mobil, khususnya produk mobil murah ramah lingkungan ini yang diperkirakan akan dijual di bawah Rp100 juta. “Masyarakat membutuhkan mobil yang murah. Harganya dapat ditekan dengan pemberian insentif pengurangan PPnBM,” katanya.

Tidak heran, PT Astra International Tbk melalui kolaborasi dua anak usahanya, PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor, mendobrak pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC) dengan meluncurkan Agya dan Ayla. Kedua varian baru itu dibanderol mulai Rp 75 juta-Rp 100 juta.

Bahkan, Astra berani meluncurkan varian mobil murah meski aturan pemerintah tentang LCGC belum kelar. menilai hal itu menunjukkan keseriusan Astra untuk berinvestasi pada program ini.

Saat ini pasar mobil di Jakarta mencapai 30% dari pasar Indonesia. Nilai penjualan mobil di Indonesia ditaksir mencapai Rp 165 triliun pada 2013. Duniaindustri.com menghitung nilai penjualan itu berasal dari volume penjualan yang diperkirakan menyentuh 1,1 juta unit dikalikan rata-rata harga mobil Rp 150 juta per unit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Indonesia dengan penduduk 235 juta jiwa memiliki populasi (kepemilikan) mobil sekitar 6,98 juta atau 34 orang per unit hingga akhir 2010. Sedangkan populasi motor sebanyak 30,11 juta unit atau 8 orang per unit.

Itu berarti, dari 34 orang di Indonesia, terdapat satu orang yang memiliki mobil. Dan dari 8 orang di Indonesia terdapat satu orang yang memiliki motor.

Dibandingkan dengan negara Asean, rasio kepemilikan mobil di Indonesia cukup rendah. Malaysia memiliki rasio kepemilikan mobil tiga banding satu (dari tiga orang terdapat satu yang memiliki mobil), Singapura 7 orang banding satu mobil, Thailand 7 orang banding satu mobil, dan Filipina 32 orang banding satu mobil.
Sedangkan rasio kepemilikan mobil di China 37 orang banding satu mobil, India 68 orang banding satu mobil, dan Jepang dua orang banding satu mobil.

Untuk motor, rasio kepemilikan motor di Indonesia cukup tinggi, dibandingkan negara Asean. Jika Indonesia 8 orang banding satu motor, Malaysia hanya 3 orang banding satu motor, Singapura 32 orang banding satu motor, dan Thailand 4 orang banding satu motor.

Omzet penjualan mobil di Indonesia pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 114,6 triliun. Secara volume penjualan mobil sepanjang tahun 2010 menembus angka 764.710 unit.

Angka penjualan mobil secara kuantitas unit itu diperoleh dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sedangkan nilai omzet penjualan mobil didapat dari volume penjualan mobil dikalikan rata-rata harga mobil di Indonesia sebesar Rp 150 juta. Rata-rata harga mobil diambil dari nilai tengah harga terendah misalnya Avanza dan Xenia yang mendominasi pasar mobil di Indonesia dibandingkan harga mobil paling tinggi di atas Rp 1 miliar.

Pada tahun lalu, Gaikindo mencatat, Toyota masih menduduki posisi tertinggi dengan total penjualan 280.989 unit, kemudian disusul oleh Daihatsu yang sebesar 118.554 unit, Mitsubishi 106.483 unit, Suzuki 71.210 unit, Honda 61.336 unit, Isuzu 24.012 unit, Nissan Diesel 2.735 unit, Peugeot 177 unit, dan merek lainnya yang sebanyak 99.214 unit.

Ketua Umum Gaikindo Sudirman MR pernah mengatakan, penjualan mobil di Indonesia pada 2011 diperkirakan tetap tumbuh, meski tidak sebesar 2010. Penjualan mobil pada 2011 ditargetkan mencapai  800.000 unit.(Tim redaksi 03)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top