Duniaindustri.com (Juli 2017) – Berselang hampir dua tahun sejak groundbreaking, akhirnya pabrik perakitan mobil Wuling Motors di Bekasi beroperasi pada Selasa (11/7). Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan pengoperasian pabrik yang tepatnya berlokasi di kawasan industri Greenland International Industrial Center, Desa Sukamahi Kota Deltamas, Bekasi, itu.
Acara peresmian juga dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Chairman board of SAIC Group and SGMW, prinsipal PT SGMW Wuling Indonesia, Mr Chen Hong; dan Wakil Gubernur Pertama Provinsi Guanxi Lan Tianli.
“Saya sangat mengapresiasi atas selesainya industri (pabrik Wuling) dalam 2 tahun yang tentu sangat baik dan memberikan harapan untuk kita semua,” kata JK dalam sambutannya.
Pabrik baru itu memiliki luas total 60 hektare terdiri dari 30 hektare untuk area pabrik perakitan mobil, dan 30 hektare untuk area supplier park dengan total investasi sekitar US$ 700 juta.
Pabrik ini tahun 2017 ini memproduksi satu model mobil Wuling Motors berjenis low multi purpose vehicle (low MPV) Wuling Confero S dengan bonnet yang mampu mengangkut 7-8 penumpang. Wuling Confero S merupakan rival Avanza dan Xenia yang akan bersaing di segmen low MPV.
Fasilitas produksi mobil di pabrik ini sudah mengaplikasikan teknologi Global Manufacturing System (GMS) dari General Motors. Total kapasitas produksi pabrik ini mencapai 120.000 unit per tahun. Khusus tahun 2017 ini, SGMW Wuling Motor Indonesia akan memproduksi sekitar 8.000 unit.
Xu Feiyun, Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia mengatakan, pabrik ini menjadi basis produksi mobil-mobil Wuling yang dipasarkan di Indonesia. Produk pertama Wuling Confero S akan resmi diluncurkan di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 bulan Agustus 2017 nanti di BSD City, Tangerang.
Wuling Motors membawa 16 pemasok komponen internasional ternama yang akan menempati Supplier Park. Selain itu, Wuling juga telah bekerja sama dengan lebih dari 20 pemasok komponen lokal.
“Pembangunan pabrik pertama Wuling Motors di luar China menunjukkan komitmen kuat dan jangka panjang kami untuk memasuki pasar Indonesia. Dengan total pekerja lokal sebanyak 3.000 orang yang terlibat di seluruh rantai industri hulu dan hilir, kami pun siap untuk berkontribusi menumbuhkan perekonomian Indonesia, khususnya industri otomotif,” kata Presiden Direktur PT SGMW Indonesia, Xu Feiyun.
Mobil Sokon
Bukan hanya Wuling Motors, prinsipal mobil asal China lainnya juga terlebih dahulu telah menjajal pasar lokal. Sedangkan Sokonindo Automobile, perusahaan otomotif asal Tiongkok, berencana memulai produksi perakitan kendaraan roda empat berjenis multi purpose vehicle (MPV) merek Sokon pada November 2015.
Alexander Barus, Komisaris Sokonindo Automobile, mangatakan perseroan berencana memulai perakitan November mendatang sebanyak 50.000 unit. Perseroan sedang merenovasi pabrik motor Sanex untuk dijadikan sebagai perakitan MPV dengan nilai investasi US$ 150 juta. “Di Tiongkok, Sokon diproduksi sebanyak 400.000 unit kendaraan per tahun. Sementara di Indonesia, kami akan memproduksi 50.000 unit di tahap awal pada November 2015,” ujar dia.
Sebagai tahap awal, lanjut dia, pabrik tersebut hanya melakukan perakitan saja. Alasannya, perseroan masih mengimpor 100% komponen dari Tiongkok dan merakitnya di Indonesia. Namun, dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kendaraan tersebut bisa mencapai 80%.
“Sebagai tahap awal, komponen yang digunakan murni dari Tiongkok. Namun dalam lima tahun ke depan dalam pengembangan berikutnya, kami bisa gunakan 20% konten Tiongkok dan 80% konten lokal,” ujar Alexander.
Untuk memproduksi kendaraan roda empat tersebut, perseroan akan memanfaatkan pabrik yang dulunya memproduksi kendaraan roda dua merek Sanex yang berlokasi di Tangerang, Banten. Dia menyebutkan pabrik motor tersebut telah tidak dipergunakan lagi. Dia menuturkan pabrik tersebut telah direnovasi sejak November 2014 dan akan memasuki masa uji coba produksi November 2015.
Nantinya, pabrik tersebut akan memproduksi kendaraan berjenis MPV berbahan bakar diesel dengan kapasitas 1.300 cc dan berbahan bakar bensin dengan kapasitas 1.500 cc.
Meski demikian, dia mengatakan tidak mau menyebut kehadiran Sokon nantinya mengambil pangsa pasar kendaraan roda empat asal Jepang yang selama ini dipasarkan di Indonesia. Dia menambahkan kualitas kendaraan tersebut nantinya satu tingkat di atas kendaraan yang diproduksi di Tiongkok, khususnya dari segi efisiensi bahan bakar.
“Indonesia akan menjadi basis produksi Sokon di ASEAN dan targetnya pada tahun keempat produksi akan menyasar pasar ASEAN,” ujar dia.(*/berbagai sumber/tim redaksi 06)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: