Latest News
You are here: Home | Teknologi dan Informasi | Raih Siskomdat, British Telecom Merangsek Industri Telekomunikasi
Raih Siskomdat, British Telecom Merangsek Industri Telekomunikasi

Raih Siskomdat, British Telecom Merangsek Industri Telekomunikasi

Duniaindustri.com (Oktober 2015) – British Telecom, perusahaan raksasa telekomunikasi asal Inggris yang listing di London Stock Exchange, siap meramaikan persaingan di industri telekomunikasi, terutama komunikasi data, di Indonesia. Raksasa telekomunikasi itu telah mengantongi izin Sistem Komunikasi Data (Siskomdat) yang digunakan untuk bisa beroperasi di Indonesia.

Dengan izin tersebut, British Telecom akan melayani pengguna melalui jaringan serta optik yang sudah mulai dibangun dari Singapura. Perusahaan ini akan bersaing ketat dengan perusahaan telekomunikasi lain yang telah lama hadir di Indonesia seperti Telkom, BizNet, First Media, dan juga MyRepublic, perusahaan penyedia layanan internet asal Singapura yang telah melakukan ekspansi ke Indonesia baru-baru ini.

Izin Siskomdat memberi keleluasaan bagi British Telecom untuk menawarkan portfolio layanan dan aplikasi jaringan telekomunikasi informasi secara langsung kepada para pelanggan di Indonesia. Hal ini bertepatan dengan perayaan 30 tahun kehadiran BT di wilayah Asia Pasifik, dan tidak lama berselang setelah BT dinyatakan sebagai Best Managed Service Provider dalam ajang Telecom Asia Awards 2015.

British Telecom adalah salah satu dari dua operator telekomunikasi global yang mendapatkan lisensi Siskomdat. Perusahaan-perusahaan Indonesia ataupun perusahaan-perusahaan multinasional yang berinvestasi di Indonesia, kini dapat meningkatkan daya saing mereka dengan memanfaatkan layanan jaringan TI dari BT yang berskala global.

British Telecom sudah membangun kantor pusat operasional wilayah Asia Pasifik di Hong Kong pada tahun 1985. Kini, Hong Kong menjadi kantor pusat operasional BT di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMEA). British Telecom sudah mendukung lebih dari 1.000 perusahaan dari 26 kantor di wilayah ini.

Selama lebih dari 30 tahun, British Telecom terus-menerus berinvestasi memberikan layanan baru dan memperluas jangkauan serta kapabilitas jaringannya untuk membantu para pelanggannya mencapai kesuksesan.

Baru-baru ini, British Telecom meluncurkan infrastruktur cincin kabel serat (fibre ring) di Singapura yang menghubungkan enam pusat data milik pihak ketiga dengan jaringan British Telecom, sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan ketahanan jaringan.

Lebih dari 28 Ethernet Connect Global Point-of-Presence (PoPs) baru juga telah ditambahkan ke dalam infrastruktur yang sudah ada dalam kurun waktu 6 bulan terakhir dan beberapa access point internet tambahan telah diluncurkan di Hong Kong, Singapura, Australia, Jepang, dan Afrika Selatan.

Komitmen British Telecom di wilayah AMEA telah diakui secara luas selama bertahun-tahun. Pada bulan Juli 2015, laporan Critical Capabilities for Network ServicesAsia/Pacific1 yang dikeluarkan oleh Gartner mengakui keunggulan British Telecom selama dua tahun berturut-turut. Dari 14 penyedia jasa komunikasi yang tercakup dalam jaringan regional dan jaringan domestik yang diperluas, British Telecom mendapat nilai tertinggi, mewakili 2 dari 4 studi kasus yang disajikan dalam laporan tersebut.

“Lisensi telekomunikasi yang kami dapatkan di Indonesia ini merupakan sebuah langkah baru yang membanggakan dalam mendukung pelanggan kami di AMEA dan seluruh dunia untuk mencapai kesuksesan,” kata Presiden BT Global Service untuk Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Kevin Taylor dalam keterangan tertulisnya.

Sekadar diketahui, di Indonesia ada beberapa pemain Siskomdat seperti Telkom, Indosat, AT&T, PT Sejahtera Globalindo, PT Sistelindo Mitralintas, PT Centrin Nuansa Teknologi, PT Berca Hardayaperkasa, PT Dini Nusa Kusuma, PT EDI Indonesia, PT Imani Prima, PT Patrakom, PT Aplikanusa Lintasarta.

Siskomdat memang terbuka untuk pemain asing  karena sesuai Peraturan Presiden nomor 36 tahun 2010 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI). Di regulasi itu  bidang Siskomdat dibuka untuk asing hingga 95%.

Target pasar dari layanan ini adalah pasar korporat. Kala AT&T mendapatkan lisensi Siskomdat pada 2011 lalu, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sempat berjanji akan mengatur lebih ketat pemberian lisensi Siskomdat karena pemain sudah terlalu banyak. Namun, kenyataan ternyata berkata lain dengan dikantonginya lisensi Siskomdat oleh BT.(*/berbagai sumber)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top