Duniaindustri.com (April 2021) – Prospek pertumbuhan ekonomi global diyakini makin bersinar pada tahun ini sebagai titik balik (rebound) pasca pandemi Covid-19. Vaksinasi yang dipercepat dan membanjirnya pengeluaran pemerintah, terutama di Amerika Serikat, telah meningkatkan prospek ekonomi global.
Bahkan, Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini bisa mencapai 6%. Outlook Ekonomi Dunia yang dirilis IMF pada Selasa menunjukkan PDB AS akan tumbuh 6,4 persen, di antara ekspansi tercepat di dunia, atau 1,3 poin lebih tinggi dari perkiraan Januari 2021.
Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan meski masih terdapat ketidakpastian yang tinggi tentang jalur pandemi, jalan keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi ini semakin terlihat.
Di sisi lain, IMF juga menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2021 untuk China menjadi 8,4 persen. Angka tersebut 0,3 poin persentase di atas prediksi IMF pada Januari dan akan menandai tingkat pertumbuhan terkuat negara itu sejak 2011, setelah ekonomi terbesar kedua di dunia itu menjadi satu-satunya ekonomi besar yang berkembang positif sepanjang tahun lalu.
Sementara itu, Pemerintah RI kian optimistis dengan proyeksi laju ekonomi yang pulih secara ekspansif. Berbagai sentimen positif, mulai dari program vaksinasi, percepatan proyek infrastruktur, perluasan insentif, serta kenaikan harga komoditas menjadi dasar perbaikan ekonomi RI tahun ini.
Sejumlah kementerian telah memberikan proyeksi yang cukup positif terkait laju ekonomi di 2021 dan 2022. Misalnya, Kemenko Perekonomian memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mulai terasa jauh membaik pada triwulan III 2021 setelah program vaksinasi semakin masif dilakukan.
“Pertumbuhan ekonomi ini akan terasa mulai terjadi pada triwulan III ketika mulai banyak yang divaksinasi dan kemudian semakin lama semakin meningkat di triwulan IV dan seterusnya untuk tahun 2022,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi RI semakin membaik setelah mengalami kontraksi yang cukup dalam pada triwulan III 2020 sebesar -3,49 persen dan -2,19 pada triwulan empat 2020. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup baik jika dibandingkan dengan negara/negara anggota G20 lainnya.
“Apa yang bisa kita analisis dan simpulkan, berarti kita itu pada track yang benar bahwa pertumbuhan kita itu semakin membaik. Ini tidak terlepas tentunya dari policy yang dilakukan pemerintah bergandengan tangan dengan para pelaku usaha,” ucapnya.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2021 sebesar 4,5% sampai 5,3%, lanjut dia, pemerintah melakukan kombinasi kebijakan antara aspek kesehatan dan aspek ekonomi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Ia menjelaskan aspek kesehatan sebagai game changer perekonomian menjadi aspek utama pemerintah. Salah satunya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro yang kini diperluas ke 15 provinsi.
Proyeksi PDB 7%
Tidak ketinggalan, Kementerian Keuangan juga memproyeksikan ekonomi Indonesia keluar dari resesi akibat pandemi pada kuartal II-2021. Bahkan, diprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) RI melonjak lebih dari 7% dari tahun sebelumnya.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan perekonomian mencapai titik terendah pada kuartal kedua tahun 2020 sehingga akan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kuartal berikutnya. “Perhitungan terbaru kami menunjukkan pertumbuhan bisa mencapai lebih dari 7% year-on-year,” ujarnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 224 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: