Duniaindustri.com (Desember 2018) — Menjelang akhir 2018, tersiar kabar baik untuk industri bahan bangunan. Program Satu Juta Rumah yang digarap pemerintah telah melampaui target pada akhir November 2018. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bulan November tahun 2018 ini telah tercapai pembangunan 1.041.323 unit rumah.
“Capaian Program Satu Juta Rumah dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang meningkat dan pada bulan November tahun 2018 ini telah tercapai pembangunan 1.041.323 unit rumah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (6/12).
Basuki menjelaskan capaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi dan peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, dan para pengembang perumahan. Untuk itu, dia mendorong Real Estate Indonesia (REI) sebagai salah satu asosiasi pengembang perumahan untuk terus memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan hunian berkualitas dengan harga terjangkau.
“Selain peningkatan peran stakeholders, kita perlu terus mengupayakan inovasi dan terobosan, antara lain terbentuknya Land Banking System, mendorong inisiatif pembiayaan kreatif seperti kredit mikro, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), kemitraan badan usaha dan partisipasi masyarakat serta mendorong pengembangan perumahan skala besar,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki mengapresiasi upaya DPP REI untuk menyelenggarakan pertemuan Federasi Real Estat Internasional tersebut di Indonesia dengan mengusung tema Rumah Terjangkau dan Pengembangan Pariwisata (Affordable Housing and Tourism Development).
“Saya berharap, dengan forum ini Indonesia dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat internasional mengenai penyelenggaraan affordable housing yang melibatkan pihak swasta sebagai solusi penyediaan perumahan bagi MBR di dunia,” ujar Menteri Basuki.
Pemerintah dalam upaya mewujudkan Program Satu Juta Rumah telah menjalankan beberapa strategi yakni lewat program bantuan perumahan lewat pembangunan Rusunawa bagi MBR, Rumah Khusus terutama pada kawasan terpencil, serta Rumah Swadaya.
Pemerintah juga memberikan bantuan melalui sejumlah terobosan skema pembiayaan pembangunan perumahan, kemudahan regulasi, dan mendorong pengembangan dan penggunaan teknologi terbaru dalam pembangunan perumahan yang lebih efisien.
Sementara, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata mengatakan, REI berkomitmen menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat. “Selain rumah terjangkau bagi rakyat, juga membahas pengembangan potensi wisata lewat peran para pengembang membangun kawasan pariwisata bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata,” ujar Soelaeman.
Duniaindustri.com menilai, realisasi program pemerintah itu menjadi sentimen positif bagi industri bahan bangunan di Indonesia. Industri bahan bangunan seperti baja, atap baja ringan, semen, mortal, hebel, keramik, cat, dan furnitur akan menikmati pertumbuhan cukup tinggi di semester II 2018 seiring realisasi program satu juta rumah pemerintah. (*/tim redaksi 03 & 04/Safarudin)