Duniaindustri.com (Februari 2024) — Industri Alat Kesehatan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun terakhir, terutama didorong oleh permintaan produk yang tinggi pada saat masa pandemi Covid-19 dan untuk memenuhi penguatan layanan kesehatan oleh pemerintah. Kebutuhan terhadap alat kesehatan yang berkualitas dan berteknologi tinggi akhirnya turut meningkat, baik dari pasar dalam negeri maupun internasional, sehingga membuka peluang bagi industri nasional.
“Namun, penguasaan teknologi industri alat kesehatan dalam negeri masih menjadi tantangan, terutama dalam menghasilkan produk alat kesehatan dengan teknologi medium-high. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong industri alat kesehatan dalam negeri untuk membangun kerja sama dengan pemilik teknologi global sehingga dapat dilakukan proses transfer knowledge, yang diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan teknologi alat kesehatan di dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Jakarta, Jumat (2/2).
Pada gelaran Pameran Arab Health 2024 di Dubai, Kemenperin mendukung terjalinnya kerja sama antara PT. Graha Teknomedika (GTM) selaku industri manufaktur alat kesehatan elektromedis yang memiliki pengalaman berproduksi di Indonesia selama 36 tahun, dengan perusahaan manufaktur lampu operasi terkemuka asal Perancis, Surgiris. Kerja sama kedua belah pihak ini diwujudkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Direktur Marketing GTM Febie Yuriza Poetri dengan Presiden Direktur Surgiris, Daniel Micucci.
“Penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada 1 Februari 2024, dan menjadi rangkaian dari partisipasi Indonesia di Arab Health 2024 yang diikuti oleh 19 perusahaan manufaktur, yang menampilkan berbagai produk unggulan alat kesehatan di bawah naungan Indonesia Pavillion,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE, Sopar Halomoan Sirait seusai menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.
Sopar menyebutkan, total nilai transaksi yang akan dibidik dari kerja sama PT GTM dan Surgiris sebesar 1 juta euro untuk tiga tahun ke depan. “Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas dalam program penumbuhan industri manufaktur nasional. Melalui kolaborasi PT GTM dan Surgiris ini diharapkan dapat memperkuat daya saing industri alat kesehatan nasional,” paparnya.
Menurut Sopar, kerja sama bilateral serupa serta partisipasi produk alat kesehatan Indonesia di dunia internasional, diyakini dapat mengakselerasi pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri. “Ini sekaligus juga akan mewujudkan ketahanan nasional terhadap alat kesehatan produksi Indonesia,” imbuhnya.
Direktur Operasional GTM, dr. Prima Yuriandro menyampaikan bahwa kesepakatan kedua perusahaan ini akan mewujudkan terjalinnya kemitraan dalam memproduksi lampu operasi berteknologi canggih pada fasilitas manufaktur GTM di Indonesia. Kolaborasi ini untuk menjawab kebutuhan pasar yang saat ini belum memiliki lampu operasi berteknologi tinggi.
“Kerja sama ini memungkinkan PT GTM mendapatkan informasi dan knowledge mengenai manufaktur lampu untuk keperluan operasi, yang tentunya memiliki teknologi yang kompleks. Selain itu, kerja sama ini dapat terus didorong untuk pengembangan produk alat kesehatan di dalam negeri,” tuturnya.(*/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 286 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 286 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: