Latest News
You are here: Home | Umum | Problem Struktural Kemiskinan dan Kesenjangan, Mencari Dalang Tidak Akan Meredam Protes
Problem Struktural Kemiskinan dan Kesenjangan, Mencari Dalang Tidak Akan Meredam Protes

Problem Struktural Kemiskinan dan Kesenjangan, Mencari Dalang Tidak Akan Meredam Protes

Duniaindustri.com (September 2025) – Mencermati maraknya demonstrasi yang berujung anarkis, muncul pertanyaannya lugas: Benarkah kekerasan dalam demonstrasi saat ini dipicu kesenjangan dan kemiskinan? Jika ratusan triliun telah digelontorkan, mengapa progres terasa lambat, apakah bansos hanya menahan rasa sakit sesaat? Lalu apa penyakit struktural kita dan bagaimana terapi jangka panjangnya, terutama di kota yang ketimpangannya lebih tajam?

“Bayangkan panci presto. Tekanan meledak bukan oleh satu sebab, melainkan kombinasi panas biaya hidup, uap rasa ketidakadilan, dan katup akuntabilitas yang macet,” ujar Achmad Nur Hidayat,  Ekonom & Pakar Kebijakan Publik, UPN Veteran Jakarta, kemarin.

Data resmi menunjukkan kemiskinan Maret 2025 sekitar 8,47%, membaik dibanding tahun sebelumnya, serta Gini Ratio 0,375. Namun ketimpangan di kota lebih tajam (Gini 0,395) dibanding desa (0,299). Di kota, kemiskinan absolut lebih rendah, tetapi jurang kualitas layanan, kesempatan kerja, dan beban biaya hunian-transportasi membuat persepsi ketidakadilan menumpuk.

Dengan demikian, lanjut dia, kesenjangan adalah bensin yang menguap; pemicu ledaknya adalah krisis kepercayaan pada rasa adil, isu privilese, layanan publik yang terasa tak setara, dan penanganan kerumunan yang memantik emosi. “Upaya represif petugas dan mencari dalam kambing hitam tidak akan mereda protes tersebut, lantas apa yang bisa dilakukan?”

Menurut dia, apakah belanja besar pemerintah tidak efektif? Menyimpulkan “tidak efektif” tidak tepat. Perlinsos dan belanja terkait yang mencapai ratusan triliun rupiah dari tahun ke tahun jelas menahan kejatuhan, menjaga konsumsi, dan memperbaiki indikator. Namun dampaknya kerap tersandera dua hal.

Pertama, fragmentasi program, banyak skema kecil yang mirip, menimbulkan tumpang tindih dan biaya administrasi tinggi. Kedua, lemahnya jembatan dari bantuan menuju pemberdayaan: penerima mendapat transfer, tetapi tidak otomatis terhubung ke pekerjaan yang lebih baik, akses modal, atau peningkatan keterampilan. Seperti infus yang menyelamatkan, ia krusial; tetapi tanpa terapi penyebab, pasien mudah kambuh.

Dia melanjutkan, bansos adalah sabuk pengaman. Ia wajib menyala saat guncangan, pandemi, kenaikan harga pangan, PHK massal. Ia menjadi sesaat jika diperlakukan sebagai tujuan; ia berkelanjutan jika menjadi jembatan.

Kuncinya menggeser 3T versi lama (Targeting–Transfer–Top-up) menjadi 3T baru: Targeting super-presisi berbasis registri sosial yang dinamis; Transfer adaptif mengikuti siklus hidup dan lokasi; Transition yang memastikan penerima “lulus” menuju pekerjaan, kewirausahaan, atau peningkatan keterampilan.

Bansos harus terhubung ke pelatihan berbasis permintaan industri, job matching digital, kredit mikro dengan pendampingan, serta dukungan penitipan anak dan transportasi agar orang miskin bisa benar-benar bekerja.

Problem Struktural dan Terapi Jangka Panjang

Masalah dasarnya berlapis: pasar kerja yang didominasi sektor informal berproduktivitas rendah; layanan publik dasar (pendidikan, gizi, sanitasi, kesehatan ibu-anak) yang belum merata; tata ruang dan perumahan kota yang mahal; tata kelola yang belum sepenuhnya dipercaya; serta arsitektur fiskal daerah yang belum menajamkan insentif kinerja.

Dia menawarkan kerangka “3I + 3K” sebagai terapi jangka panjang. Tiga I pertama adalah Income, Inclusion dan Integrity, selanjutknya yang dimaksud Tiga K adalah Kota, Kepasitas dan Kepastian

Income: industrialisasi bernilai tambah dengan supplier development UKM dan kemudahan perizinan yang memangkas biaya tetap usaha kecil. Inclusion: perlinsos yang disambungkan ke upskilling/reskilling, job matching, kredit mikro pendampingan, dan layanan pendukung keluarga. Integrity: registri sosial tunggal yang dinamis, jejak digital penyaluran, dan sanksi tegas bagi penyimpangan untuk memulihkan kepercayaan.

Lalu Kota: perumahan sewa terjangkau di lokasi strategis dan konektivitas mass-transit; Kapasitas: one-stop ketenagakerjaan daerah (pelatihan singkat, sertifikasi, job placement cepat) dan inkubator UMKM dekat klaster industri; Kepastian: reformasi perizinan berbasis tenggat waktu dan ombudsman daerah yang berdaya.

Perkotaan Butuh Pendekatan Berbeda

Kota adalah mesin peluang dan ruang ketimpangan sekaligus. Karena biaya hidup menjadi “pajak diam-diam”, kebijakan anti-kemiskinan urban harus memusat pada hunian, transportasi, dan layanan pengasuhan.

Subsidi sewa berbasis kebutuhan, rumah mikro di simpul transportasi massal, dan kartu transportasi terintegrasi bagi pekerja berupah rendah lebih efektif ketimbang transfer tunai generik.

Pasar kerja gig menuntut jaring pengaman baru: asuransi kehilangan jam kerja jangka pendek yang otomatis aktif, disambungkan ke pelatihan singkat yang memberi keterampilan yang laku dalam hitungan minggu, bukan semester.

Intervensi di kantong-kantong kumuh, perbaikan sekolah dan puskesmas, murah namun berdampak panjang karena menaikkan kapasitas menghasilkan pendapatan.(*/tim redaksi 09)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 312 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top