Duniaindustri.com (September 2014) – Yuanta Financial Holdings Co Ltd, perusahaan asal Taiwan, menyatakan sepakat untuk mengakuisisi perusahaan sekuritas PT Amcapital Indonesia dengan nilai transaksi T$ 211 juta atau setara US$ 6,93 juta (Rp 83 miliar).
Seperti dilansir Reuters, Selasa (30/9), manajemen Yuanta menyetujui pembelian 99 persen saham PT Amcapital Indonesia, yang akan dilakukan melalui anak usahanya di Hong Kong, Yuanta Securities.
Pembelian tersebut akan membuka akses kelompok usaha jasa keuangan Taiwan itu ke Indonesia, seiring desakan pemerintah Taiwan agar perusahaan keuangan domestik memburu bisnis di luar negeri karena jenuhnya persaingan di dalam negeri.
Bulan lalu, China Development Financial Holding Corp, juga perusahaan Taiwan, menyatakan telah membeli broker di Singapura, AmFraser Securities Pte Ltd.
Akuisisi perusahaan sekuritas lokal oleh investor asing menunjukkan potensi besar Indonesia. Sebelumnya, Aberdeen Asset Management Plc, manajer investasi global asal Skotlandia, mengakuisisi 80% saham PT NISP Asset Management dari PT NISP Sekuritas. Akuisisi ini bakal menjadi pintu masuk Aberdeen ke industri reksa dana Indonesia.
Sesuai rencana, saham NISP Asset akan dieksekusi oleh Aberdeen Asset Management Asia Ltd, anak usaha Aberdeen Asset Management yang bermarkas di Singapura. “Setelah akuisisi, nama NISP Asset Management akan diubah menjadi Aberdeen,” ungkap manajemen Aberdeen.
NISP Asset kini memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sekitar US$ 300 juta dari sejumlah investor institusi dan ritel di Indonesia. Manajer investasi tersebut didirikan oleh NISP Sekuritas pada Juni 2011. NISP Sekuritas merupakan perusahaan efek yang dikendalikan oleh keluarga Karmaka Surjaudaja melalui PT Dana Udaya Sentosa dan PT Udayawira Utama.
Sementara itu, Aberdeen merupakan manajer investasi global dengan dana kelolaan mencapai US$ 320,6 miliar atau sekitar Rp 3.847 triliun. Saat ini, Aberdeen telah menginvestasikan dana sebesar US$ 2,8 miliar ke beberapa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebelumnya, pada awal 2013, Aberdeen Asset Management Asia Limited mengantongi 6,9% saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Aberdeen Asia merupakan salah satu manajer investasi terkemuka di Asia dengan dana kelolaan mencapai US$ 113,7 miliar.
Aberdeen Asia merupakan unit usaha Aberdeen Asset Management Plc, manajer investasi global dengan dana kelolaan mencapai US$ 314,3 miliar. Perusahaan itu berbasis di Skotlandia.
Aberdeen Asia membeli saham Holcim Indonesia secara bertahap di pasar. Tahun lalu, kepemilikan Aberdeen Asia di perusahaan semen itu sebanyak 5%. Aberdeen kemudian terus menambah sahamnya menjadi 6,9% hingga akhir Januari 2013.
“Saya menyampaikan bahwa account yang kami kelola sekarang memiliki 529,79 juta (6,91%) saham Holcim Indonesia. Hal ini menyusul pembelian 595.500 saham pada 23 Januari 2013,” ungkap Wannaporn Sirijiwanont, perwakilan Aberdeen Asia, dalam keterangan tertulis.(*/berbagai sumber/AND)