Duniaindustri.com (Februari 2014) — Perusahaan layanan penerbangan asal Singapura, Singapore Airport Terminal Services Ltd (SATS) SATS Ltd, mengakuisisi 41,65% saham PT Cardig Aero Services Tbk (CAS) senilai 118,3 juta dolar Singapura atau setara Rp 1,1 triliun.
SATS merupakan perusahaan yang bergerak di layanan penerbangan dan distribusi makanan, atau sektor bisnis yang juga dilayani Cardig Aero. Selama ini Cardig telah telah menghiasi sekitar 17 Bandar Udara (Bandara) di Indonesia.
Mengutip Channel News Asia, Kamis (20/2/2014), keputusan SATS mengakuisisi Cardig merupakan langkah yang bisa mendukung strategi perusahaan meningkatkan bisnis layanan penerbangan dan makanan yang digelutinya.
Perusahaan yang berbasis di Singapura itu mengatakan langkah mengakuisisi Cardig Aero membuka peluang bagi SATS untuk menjajaki sejumlah bisnis di Indonesia. Maklum, saat ini ekonomi Indonesia tercatat tengah mengalami pertumbuhan.
Sejauh ini, SATS memang memiliki hubungan kerjasama yang kuat dengan melalui perusahaan patungannya dengan CAS. Perusahaan itu dikenal dengan sebutan PT Jasa Angkasa Semesta.
Presiden dan CEO SATS Alexander Hungate mengatakan, aksi akuisisinya itu melahirkan sejumlah peluang untuk menghubungkan konsumen dari kedua perusahaan di ASEAN.
Dengan akuisisi tersebut, SATS juga berharap terjadi peningkatan pendapatan dari 184,8 juta dolar Singapura menjadi 184,9 juta pada Maret 2014.
Mengutip keterangan tertulisnya, SATS melalui anak usahanya SATS Investment Pte Ltd dan Cemerlang Pte Ltd telah menandatangani perjanjian jual beli (sale & purchase agreement/SPA) dengan Puncak Cemerlang BV dan Bintang Nusantara Ltd.
Kedua anak usaha SATS ini mengambil alih 869.220.800 saham Cardig Aero Service Tbk.
Dalam skema pembelian ini, SIPL akan menguasai 21,65% saham Cardig. Untuk mengakuisisi saham Cardig tersebut, SIPL harus mengalokasikan dana hingga Rp 576,1 miliar.
Sementara sisa pembelian saham Cardig lainnya dikuasai Cemerlang Pte Ltd dengan porsi 20%. Perusahaan harus merogoh dana hingga Rp 532,2 milair.
Sebelum akuisisi ini berlangsung, struktur pemegang saham Cardig Aero Service dikuasai oleh Cardig Asset Management sebesar 43,35%, Puncak Cemerlang BV 37,97%, dan publik 18,68%.
Pada 2012 lalu, perusahaan Singapura lainnya yakni Tiger Airways melalui anak usaha Roar Aviation baru saja menyelesaikan akuisisi 33% saham milik Mandala Airlines. Maskapai asal Singapura menjalin kongsi dengan Saratoga Group milik Sandiaga S uni.
Chin Yau Seng, CEO Tiger Airways, mengatakan bahwa pihaknya sangat senang bisa merampungkan akuisisi tersebut. “Akusisi ini adalah langkah penting untuk menancapkan cakar kami di wilayah ini,” ujarnya dalam siaran pers, hari ini.
Tiger Airways akan menguasai 33% saham Mandala, Saratoga Group akan mengendalikan 51.3% saham, sedangkan 15,7% sisanya dikuasai oleh pemilik saham sebelumnya dan kreditur Mandala.
Mandala saat ini sedang mengurus diterbitkannya kembali sertifikat operasi penerbangan mereka (Air Operating Certificate/AOC) yang dibekukan sejak Januari, 2011 ketika Mandala berhenti beroperasi. Mandala menargetkan AOC bisa diterbitkan bulan depan, lalu dilanjutkan dengan penjualan tiket dan memulai lagi penerbangan bulan April.
Mandala berhenti beroperasi karena menanggung beban hutang sebesar Rp2,4 triliun.
Mandala akan mengadopsi bisnis model Tiger Airways dengan menawarkan penerbangan murah ke rute domestik dan internasional yang berjarak lima jam dari Indonesia. Maskapai akan diperkuat oleh armada Airbus A320.(*/berbagai sumber)