Duniaindustri.com (Desember 2015) – Sedikitnya tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit berlomba melakukan ekspansi pembangkit listrik biogas. Seperti diketahui, biogas merupakan jenis energi terbarukan yang tepat untuk penyediaan listrik masa depan dengan memanfaatkan limbah cair sawit.
Tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit itu adalah PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).
Sampoerna Agro telah lebih dahulu meresmikan dua pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit (palm oil mill effluent/POME) yang berkapasitas total sebesar 4 Megawatt (MW) di Kabupaten Ogan Komerling Ilir, Palembang, Sumatera Selatan.
Eka Dharmajanto Kasih, Presiden Direktur Sampoerna Agro, mengatakan biogas merupakan jenis energi terbarukan yang tepat untuk penyediaan listrik masa depan, dan akan meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional yang akan dicapai pada tahun 2025. Untuk itu, kami mendukung program akselerasi penggunaan energi terbarukan oleh Pemerintah tersebut melalui pengembangan pembangkit biogas kami di Sumatera Selatan,” katanya dalam keterangan tertulis.
Sampoerna Agro menerapkan teknologi methane capture yang dihasilkan dari aktivitas bakteri pengurai limbah cair dari pabrik kelapa sawit yang kemudian dialirkan sebagai bahan bakar ke unit pembangkit listrik.
Methane merupakan salah satu energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil. Selain itu, emisi GHG yang dihasilkan dari kedua Pabrik Kelapa Sawit Permata Bunda dan Selapan jaya dapat dikurangkan sekitar 88% atau 65 juta kg CO2e dalam periode satu tahun.
Hingga akhir bulan November 2015, dua pembangkit biogas perseroan telah berhasil melayani kebutuhan energi listrik di setidaknya 20 desa atau lebih dari 2.000 kepala keluarga melalui jaringan listik PLN karena justru sebagian besar dari kapasitas terpasang disediakan untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
“Kami mendukung percepatan program elektrifikasi pedesaan yang ditargetkan tercapai 100% pada tahun 2019 oleh pemerintah. Ini adalah langkah konkret dari komitmen kami sebagai pelaku energi bersih terbarukan,” ujarnya.
Kejatuhan harga komoditas dunia serta perlambatan ekonomi global disiasati oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan melakukan diversifikasi usaha. Produsen CPO mulai diversifikasi usaha ke pembangkit biogas.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) membangun dua pembangkit listrik tenaga biogas (PLTB) di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, senilai US$ 8 juta. PLTB tersebut untuk mengolah limbah cair sawit menjadi energi listrik.
Rimbun Situmorang, Direktur Utama Sawit Sumbermas, mengatakan perseroan berencana mengolah limbah cair sawit menjadi energi listrik dengan membangun PLTB berkapasitas 2 megawatt (MW). Sementara itu, kebutuhan listrik yang dibutuhkan perseroan sekitar 1,4 MW-1,6 MW.
“Kami berencana membangun dua pembangkit listrik tenaga biogas di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan nilai investasi berkisar US$ 4 juta per satu pembangkit. Dananya bisa kami dapatkan dari kas internal maupun pinjaman,” ujar Rimbun.
Kedua PLTB akan dimulai pembangunannya Agustus 2015. Proses penyelesaian konstruksi diperkirakan membutuhkan waktu 20 bulan. Jika telah beroperasi, dua PLTB Sawit Sumbermas ini nantinya digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik perseroan. Selain itu, perseroan juga berencana untuk menjual listrik tersebut ke PT PLN (Persero).
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) juga akan menambah kapasitas lini bisnis pembangkit listrik berbasis biogas di Belitung sebesar 0,6 megawatt. Sebelumnya Austindo melalui PT Austindo Aufwind New Energy (AANE) telah memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang 1,2 megawatt dengan kontrak kerjasama PPA (power purchace agreement) dengan PT PLN (Persero) mencapai 15 tahun hingga 2028.
Untuk ekspansi ini, perseroan telah menandatangani memo kesepakatan dengan PLN Bangka Belitung pada 8 Oktober 2014 untuk penjualan tambahan listrik melalui ekspansi kapasitas sebesar 0,6 megawatt dengan harga Rp 1.575/Kwh. Dengan rampungnya proyek tersebut, total kapasitas pembangkit listrik perseroan naik menjadi 1,8 megawatt.(*/berbagai sumber/tim redaksi 03)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:
KABAR BAIK!!!
Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.