Duniaindustri.com (Mei 2016) – Sebanyak dua perusahaan Jepang akan menambah investasi sebesar US$ 54,5 juta (setara Rp708 miliar dengan kurs Rp 13.000) di dua sektor industri. Penambahan investasi itu dilakukan mengingat dua sektor industri tersebut tumbuh cukup signifikan.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan perusahaan Jepang pertama akan mengembangkan kapasitas produksi suku cadang otomotif senilai US$ 10 juta-20 juta. sementara perusahaan Jepang kedua akan melakukan perluasan di bidang usaha makanan (roti dan kue) dengan rencana investasi US$ 34,5 juta.
Dua perusahaan Jepang tersebut bergerak di bidang bidang suku cadang otomotif dan industri mesin sistem automasi (robot) serta industri minuman ringan, industri farmasi, dan industi kemasan.
“Perluasan yang dilakukan oleh investor Jepang tersebut menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan di Indonesia cukup berhasil dan berkembang,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis.
Franky mengaku, BKPM terus melakukan komunikasi dengan perusahaan terkait rencana perluasan yang dilakukan. Beberapa hal yang dikomunikasikan di antaranya adalah skema bisnis yang akan ditempuh oleh perusahaan. “Ini akan kami koordinasikan dengan Kementerian teknis terkait,” lanjutnya.
Selain itu, investor industri minuman ringan juga menyampaikan beberapa hal terkait operasional yang dilakukan. “Investor menyampaikan tiga hal yakni terkait lokasi tata ruang mereka yang belum berada di zona kawasan industri, pendaftaran produk, serta terkait ketenagakerjaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Franky mengemukakan masalah-masalah yang telah disampaikan itu akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait diantaranya Kementerian Tenaga Kerja, BPOM serta pemerintah daerah terkait.
“Tentu dari sisi investor kami telah mendapatkan informasinya tinggal dikomunikasikan dengan instansi dan lembaga yang berwenang terhadap hal ini. Prinsipnya BKPM akan berada di samping investor untuk membantu mereka merealisasikan investasinya,” ujarnya.
Menurut data BKPM, pada triwulan pertama 2016, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai US$ 1,58 miliar, terdiri atas 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja.
Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Tiongkok dan Belanda.
Duniaindustri.com menilai kedua sektor industri itu dipilih perusahaan Jepang karena basis industri yang telah dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Seperti diketahui, Jepang sangat menguasai industri otomotif Indonesia dengan berbagai merek dunia, seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, Mitsubishi, Isuzu, dan lainnya. Dengan penguasaan pasar yang sangat baik, tidak heran jika perusahaan-perusahaan Jepang ingin merambah bisnis hulu-hilir otomotif untuk membentuk sinergi vertikal.
Selain otomotif, industri makanan juga menjadi incaran perusahaan-perusahaan Jepang menyusul pertumbuhan yang kuat di sektor industri tersebut di Indonesia. Tidak heran, mulai 2014 sedikitnya 10 perusahaan Jepang skala besar telah lebih dulu masuk ke sektor makanan dan minuman Indonesia dan perusahaan Jepang yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia antara lain Suntory, Asahi, Glico, Morinaga, Ito En, UHA, Mitsubishi, Yamazaki, dan Kanematsu.(*/tim redaksi 07)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: