Latest News
You are here: Home | Semen | Pertumbuhan Pasar Jawa Topang Penjualan Semen Januari 2016
Pertumbuhan Pasar Jawa Topang Penjualan Semen Januari 2016

Pertumbuhan Pasar Jawa Topang Penjualan Semen Januari 2016

Duniaindustri.com (Februari 2016) – Pertumbuhan permintaan di Pulau Jawa menopang kenaikan penjualan semen pada Januari 2016, menurut data Asosiasi Semen Indonesia. Secara total, penjualan semen secara nasional pada awal 2016 mencapai 5,14 juta, naik 4,4% dibandingkan Januari tahun lalu, namun turun dibanding Desember 2015 (-5,6%) yang sebesar 5,48 juta ton.

Pasar semen di Pulau Jawa yang tumbuh 5,3% menjadi 2,87 juta ton pada Januari 2016 secara tahunan ikut menopang pertumbuhan permintaan semen secara nasional. Kenaikan permintaan di Sumatera yang tumbuh 15,8% menjadi 1,09 juta ton juga ikut membantu pasar semen nasional.

Secara total, penjualan semen secara nasional pada awal 2016 mencapai 5,14 juta, naik 4,4% dibandingkan Januari tahun lalu, namun turun dibanding Desember 2015 (-5,6%) yang sebesar 5,48 juta ton.

Secara total, penjualan semen secara nasional pada awal 2016 mencapai 5,14 juta, naik 4,4% dibandingkan Januari tahun lalu, namun turun dibanding Desember 2015 (-5,6%) yang sebesar 5,48 juta ton.

Menurut Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI), realisasi penjualan semen Januari 2016 cukup bagus seiring dengan dimulainya proyek infrastruktur di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. “Namun pada daerah seperti Bali, NTT, MAluku, dan Papua mengalami penurunan,” kata Widodo.

Kalangan produsen semen, lanjut dia, berharap penjualan semen akan meningkat lagi pada bulan-bulan berikutnya, terutama ditopang dari proyek pembangunan sejuta rumah dan proyek pedesaan yang dianggarkan mencapai Rp 47 triliun pada 2016.

Kenaikan permintaan semen nasional perlu didorong semua pihak mengingat sejumlah pabrik baru telah beroperasi penuh. Sebanyak empat pabrik baru semen yaitu Merah Putih, Jawa, Bima, dan Anhui Conch telah beroperasi penuh dengan total kapasitas produksi mencapai 9,1 juta ton per tahun. Total produksi ini belum ditambah dengan semen Tiga Roda dan Bosowa yang akan memproduksi 7,4 juta ton. Dengan demikian, tambahan total produksi mencapai 16,5 juta ton tahun ini.

Realisasi 2015
Konsumsi semen nasional sepanjang 2015 tercatat tumbuh 1,8% menjadi 61 juta ton dibanding 2014 sebesar 59,9 juta ton, menurut data asosiasi industri. Realisasi penjualan semen tersebut sedikit di atas estimasi yang dibuat sebelumnya dengan pertumbuhan 1,1%.

Widodo Santoso menilai pertumbuhan penjualan semen secara nasional pada 2015 sebesar 1,8% ditopang percepatan proyek infratruktur pemerintah pada semester II sehingga menutup lemahnya penjualan pada semester I tahun lalu. “Jika 2015 pertumbuhan masih positif, kami optimistis tahun ini bisa tumbuh 4%-6%,” ujarnya.

Menurut dia, proyek infrastruktur mengambil porsi 25% dari total permintaan semen di Indonesia. Sedangkan 75% permintaan semen datang dari pembangunan rumah, apartemen, hotel, dan perkantoran.

Seperti halnya penjualan sepeda motor dan mobil, penjualan semen merupakan salah satu indikator utama untuk mengukur konsumsi domestik yang mengambil 55% dari perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, konsumsi semen di Indonesia pada tahun ini diprediksi hanya tumbuh 1,1% menjadi 60,6 juta ton, dibanding realisasi tahun lalu 59,9 juta ton. Berdasarkan data ASI, pertumbuhan konsumsi mulai melambat sejak 2011 yang mencapai puncak pertumbuhan dengan catatan pertumbuhan pasar 17,7% secara tahunan. Setelah itu, pasar semen Indonesia pada 2012 tumbuh melambat menjadi 14,5%, dan terus melambat menjadi 5,5% pada 2013, 3,3% pada 2014, dan 1,1% pada 2015 (estimasi) 1,8% pada 2015 (realisasi).

Meski tumbuh di atas estimasi, konsumsi semen yang mencatat persentase kenaikan cukup rendah itu memicu terjadinya kelebihan pasokan (oversupply) di pasar lokal. Kelebihan pasokan yang dialami industri semen nasional diperkirakan mencapai 23,5% dari total kapasitas nasional, menurut perhitungan duniaindustri.com. Estimasi tersebut berasal dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang memprediksi total konsumsi di Indonesia tahun ini 61 juta ton, sementara total kapasitas 79,8 juta ton.

Dengan demikian, diperkirakan terjadi kelebihan pasokan semen sekitar 23,5% atau setara 18,8 juta ton tahun ini. Estimasi tersebut jauh lebih tinggi dibanding proyeksi yang dibuat pada Juni 2015, dengan perkiraan oversupply sekitar 19%.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top