Latest News
You are here: Home | Umum | Pertumbuhan Ekonomi 2022, BI Proyeksi Rentang 4,7%-5,5%, Indef 4,3%
Pertumbuhan Ekonomi 2022, BI Proyeksi Rentang 4,7%-5,5%, Indef 4,3%

Pertumbuhan Ekonomi 2022, BI Proyeksi Rentang 4,7%-5,5%, Indef 4,3%

Duniaindustri.com (November 2021) – Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 diprediksi sejumlah pihak akan bergerak positif di rentang minimum 4,3% sampai maksimal 5,5%. Momentum perbaikan kinerja ekspor serta pemulihan konsumsi secara gradual akan mendorong pertumbuhan di 2022.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,3 persen pada 2022. Direktur Riset Indef Berly Martawardaya mengatakan prediksi pertumbuhan ekonomi 2022 berdasarkan kondisi, tantangan global dan Indonesia. “Indef mengkalkulasi dan memproyeksi khususnya kondisi pandemi yang belum ada kepastian, pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 4,3 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (254/11).

Indef juga memprediksi tingkat inflasi masih stabil berada level 3,5 persen. Hal ini karena Indonesia belum terimbas kenaikan harga global. Kemudian nilai tukar rupiah diramal tetap stabil Rp 14.500 karena ekspor Indonesia yang meningkat. Selanjutnya tingkat bunga surat utang negara (SUN) jangka 10 tahun diprediksi tujuh persen karena peminatnya masih tinggi.

Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT), Berly meramal masih sebesar enam persen karena meningkatnya beberapa sektor ekonomi. Lalu tingkat kemiskinan diprediksi menurun 9,30 persen karena membaiknya sektor ekonomi seperti pertambangan dan jasa, sehingga bisa turun di bawah 10 persen. Kemudian tingkat ketimpangan atau rasio gini, Berly menuturkan angkanya akan sebesar 0,380 pada akhir tahun depan.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia akan pulih pada tahun 2022 dan bertumbuh dalam rentang 4,7 persen sampai 5,5 persen. “Pertumbuhan ini lebih tinggi dari 3,2 persen sampai empat persen pada 2021,” ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia ( PTBI ) 2021.

Menurutnya, pemulihan ekonomi akan ditopang peningkatan ekspor, konsumsi, dan investasi yang membaik karena didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.

Di sisi lain, bank sentral memperkirakan inflasi yang rendah pada 2021 akan mendukung terkendalinya inflasi nasional sebesar dua persen sampai empat pada 2022. “Kisaran inflasi didukung pasokan yang memadai, respons kebijakan BI, koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) pusat dan daerah, serta stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Perry.

Ia menjelaskan pihaknya terus menjaga stabilitas kurs Garuda sesuai komitmen kuat BI di tengah normalisasi moneter Bank Sentral AS, The Fed. Sejak Januari sampai 17 November 2021, nilai tukar rupiah memang melemah 1,35 persen secara point to point jika dibandingkan dengan 2020.

Namun, depresiasi tersebut termasuk cukup rendah jika dibandingkan pelemahan mata uang negara lain, seperti dolar Singapura yang melemah 2,58 persen, ringgit Malaysia 3,43 persen, peso Filipina 6,06 persen, serta euro 8,68 persen. (*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 245 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top