Latest News
You are here: Home | Umum | Perlambatan Geliat Manufaktur Makin Terasa di Juli 2023
Perlambatan Geliat Manufaktur Makin Terasa di Juli 2023

Perlambatan Geliat Manufaktur Makin Terasa di Juli 2023

Duniaindustri.com (Agustus 2023) — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau kondisi perekonomian global. Dilihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) negara-negara mitra dagang Indonesia, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, kondisinya saat ini belum stabil karena masih terkontraksi sampai bulan Juni 2023. Selanjutnya, Uni Eropa juga masih menaikkan suku bunga menjadi 4,0% pada Juni 2023 untuk menekan inflasi. Di sisi lain, mayoritas komoditas unggulan menunjukkan penurunan harga sampai bulan Juni 2023, baik secara bulanan maupun tahunan, seiring dengan ketidakpastian dan melemahnya permintaan global. WTO memprediksi volume perdagangan dunia akan melambat sebesar 1,7% pada tahun 2023. Kondisi pasar global tersebut juga mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia yang mengalami penurunan nilai pada Juni 2023, demikian pula halnya dengan impor.

“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juli 2023 mencapai 53,31. Artinya, tetap ekspansi meskipun melambat 0,62 poin dibandingkan Juni 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan saat rilis IKI Juli 2023 di Jakarta, Senin (31/7).

Perlambatan IKI bulan Juli 2023 ini didorong oleh penurunan IKI beberapa subsektor industri yang semula ekspansi menjadi kontraksi, antara lain subsektor Industri Pakaian Jadi, Industri Logam Dasar, Industri Barang dari Kayu dan Gabus, Industri Barang Galian Bukan Logam, serta subsektor Reparasi dan Pemasangan Mesin/Alat. Sedangkan 2 subsektor masih mengalami kontraksi yaitu industri Tekstil dan Pengolahan Lainnya. Meskipun demikian, share subsektor ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan I 2023 masih cukup tinggi, yaitu sebesar 83,1% dari 16 subsektor yang mengalami ekspansi.

Febri menjelaskan, secara umum, kepercayaan industri di bulan Juli 2023 masih sangat baik karena beberapa subsektor yang besar seperti industri makanan, industri kendaraan bermotor, industri minuman, dan industri peralatan listrik mengalami kenaikan ekspansi. Selain itu, kabar menggembirakan didapat dari subsektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, nilai IKI periode Juli 2023 mengalami kenaikan sangat signifikan sebesar 7,85 poin menjadi pertama kalinya ekspansi. Apabila dilihat dari komponennya, hal ini dipengaruhi peningkatan volume pesanan baru luar negeri dan dalam negeri. Subsektor lain yang juga mengalami kenaikan nilai IKI yang signifikan adalah industri farmasi,  produk obat kimia dan obat tradisional (5,41 poin), percetakan dan reproduksi media rekaman (5,40 poin), dan peralatan listrik (3,77 poin).

Febri menambahkan, kinerja IKI bulan Juli hanya lebih lambat dari bulan Juni, tetapi lebih baik dibanding bulan lainnya sejak rilis IKI pertama di bulan November 2022. Hal ini ditunjang oleh kondisi ekonomi Indonesia yang membaik. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terjaga pada level optimis di bulan Juni 2023 mencapai 127,1. Kepercayaan pelaku usaha juga dapat dilihat dari realisasi investasi industri pengolahan yang lebih baik pada semester I Tahun 2023, ataumeningkat 16,1% dibanding Semester I 2022.

Dilihat dari variabel pembentuknya, seluruh indeks variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi pada Juli 2023, baik variabel Pesanan Baru, Produksi, maupun Persediaan Produk, dengan peningkatan nilai indeks pada variabel Persediaan Produk dari 50,34 menjadi 50,44 (naik 0,10 poin). Ekspansi Industri Pengolahan di bulan Juli karena pemenuhan terhadap pesanan baru. “Mayoritas pelaku usaha menyatakan kondisi usaha secara umum di bulan Juli 2023 stabil sebanyak 45,4% naik dibandingkan bulan Juni 2023 dan 32,0% menjawab kondisi kegiatan usahanya meningkat dibanding dengan bulan Juni 2023”, Febri menambahkan.

Pandangan terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan pada bulan Juli tercatat sebesar 66,1% pelaku usaha lebih optimis. Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinan bahwa kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik. Sedangkan 8,7% pelaku usaha masih pesimis dengan kondisi usaha enam bulan ke depan.

Jika melihat nilai IKI per subsektornya, IKI Industri Bahan Galian Bukan Logam terkontraksi karena adanya penurunan pesanan yang didominasi oleh penurunan pesanan dalam negeri. Penurunan penjualan komoditas kaca dan keramik dipengaruhi oleh harga jual yang tidak kompetitif karena biaya logistik masih tinggi. Saat ini, Kemenperin berupaya melakukan business matching untuk meningkatkan penjualan di subsektor ini.

Pada subsektor industri Pakaian Jadi, kontraksi yang terjadi pada bulan Juli ini dipengaruhi oleh penurunan pesanan luar negeri dan domestik. Kondisi belum stabilnya pasar global menyebabkan pasar subsektor ini terkontraksi karena didominasi oleh ekspor. Selain itu, dari sisi pasar domestik, kenaikan harga bahan pokok yang meningkat mempengaruhi pola konsumsi dalam negeri yang mementingkan kebutuhan primer terlebih dahulu. Tekstil dan pakaian jadi masih terkontraksi karena pada bulan Juli ini peralihan musim di Eropa sehingga konsumen menahan pembelian untuk pakaian musim selanjutnya. Meskipun terkontraksi, kinerja sektor IKFT masih menunjukkan tren positif dilihat dari kinerja investasi, ekspor dan peningkatan utilisasi industrinya.

Di sisi lainnya, industri alas kaki mengalami ekspansi karena sejumlah faktor, antara lain berhasilnya penetrasi industri dalam negeri ke beberapa pasar, adanya momentum tahun ajaran baru, dan investasi baru. Perusahaan baru tersebut sudah mulai beroperasi untuk memenuhi peningkatan permintaan global.(*/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 275 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 275 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top