Duniaindustri.com (Februari 2023) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal IV 2022 tumbuh 0,36 persen dibandingkan kuartal III 2022 (qtoq). Sementara secara tahunan (year on year/yoy), pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen, melampaui estimasi, di tengah meredupnya sektor bisnis digital yang ditandai tutupnya salah satu e-commerce skala besar.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Januari – Desember 2022 sebesar 5,31 persen. Ini memperlihatkan perekonomian Indonesia tumbuh solid di sepanjang tahun 2022 lalu. “Kinerja perekonomian Indonesia di tahun 2022 menguat dibandingkan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi tahunan di atas 5 persen seperti sebelum pandemi,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (6/2).
Menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi itu ditopang oleh pertumbuhan industri. Sektor ini tumbuh sebesar 5,64 persen dengan distribusi mencapai 18,32 persen. Selanjutnya sektor perdagangan tumbuh sebesar 6,55 persen dengan tingkat distribusi mencapai 12,77 persen.
Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhan paling tinggi yaitu sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 16,99 persen. Kemudian sektor akomodasi dan makan minum tumbuh 13,81 persen. “Ini tumbuh tinggi karena didorong adanya peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan juga wisatawan nusantara,” ulasnya.
Secara detail pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2022 secara tahunan sumbernya adalah sektor industri pengolahan yang memberikan andil sebesar 1,17 persen. Kemudian perdagangan berkontribusi 0,84 persen, transportasi dan pergudangan 0,67 persen. “Untuk sektor informasi dan komunikasi sebesar 0,55 persen dan sisanya sektor lainnya sebesar 1,78 persen,” sambungnya.
Sementara itu berdasarkan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2022 ditopang oleh konsumsi rumah tangga sebesar 2,38 persen. Kemudian nett ekspor sebesar 2,17 persen dan PMTB sebesar 1,09 persen.
Lebih lanjut pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2022 jika dilihat berdasarkan nilai PDB atas dasar harga berlaku ( ADHB ) sebesar Rp5.114,9 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan (ADHK) senilai Rp2.988,6 triliun.
Meski ekonomi tumbuh melampaui estimasi, kenaikan inflasi yang disertai dengan kenaikan suku bunga acuan, menurut tim Duniaindustri.com, membuat biaya modal (cost of fund) menjadi tinggi. Namun, kondisi ini tidak dikompensasi dengan peningkatan market demand. Salah satu faktor yang cukup krusial karena ketiadaan stimulus pemerintah, yang mendekati masa pemilu 2024, sangat berbeda dengan kondisi era Covid-19 di mana pemerintah jor-joran memberikan insentif bagi masyarakat.
Akumulasi kondisi ini membuat iklim bisnis terasa berjalan melambat di kuartal I 2023. Ditambah lagi badai yang menerpa bisnis startup digital yang belum mereda. Lihat saja, perusahaan layanan belanja online (e-commerce) JD.ID mengumumkan akan menyetop menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan perusahaan akan menutup total usahanya pada 31 Maret mendatang. Pengumuman itu tercantum di website resmi JD.ID.
“Dengan sangat menyesal kami mengumumkan JD.ID akan berhenti menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan seluruh servis akan dihentikan efektif mulai 31 Maret 2023,” tulis pengumuman JD.ID. (*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 261 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini:
Contoh testimoni hasil survei daerah: