Duniaindustri (Oktober 2011) – Dalam periode Januari-September 2011, penjualan semen di Indonesia mencapai 34,3 juta ton, naik 16,1% dibanding periode yang sama tahun lalu 29,55 juta ton. Kenaikan penjualan tertinggi terjadi di Banten 35%, Jakarta 25,7%m dan Yogyakarta 24,8%.
Pada September 2011, penjualan semen di Indonesia mencapai 3,84 juta ton, naik 48,3% dibanding bulan yang sama tahun lalu 2,59 juta ton. Penjualan tertinggi di bulan September 2011 terjadi di Banten dengan kenaikan 115%, Yogyakarta 87%, dan Jakarta 72%.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen di Pulau Jawa naik paling tinggi dibandingkan pulau lain di Indonesia. Penjualan semen periode Januari-September 2011 di Pulau Jawa mencapai 18,84 juta ton, naik 19,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pulau Jawa menyumbang lebih dari 55% terhadap pasar semen nasional.
Penjualan semen di Indonesia ditaksir mencapai Rp 34,3 triliun pada periode Januari-September 2011. Nilai pasar semen di Indonesia itu merupakan perhitungan tim redaksi duniaindustri berdasarkan volume penjualan semen nasional dikalikan harga rata-rata per sak yang berisi 50 kilogram. Satu ton semen setara dengan 20 sak semen berisi 50 kilogram. Sedangkan harga semen berkisar Rp 49.000-Rp52.000 per sak berisi 50 kilogram tergantung daerah, atau apabila dirata-rata sekitar Rp 50.000 per sak isi 50 kilogram.
Pasar semen di Indonesia pada 2011 ditaksir mencapai Rp 43 triliun. Angka itu meningkat 5,6% dibandingkan pasar semen Indonesia pada 2010 yang mencapai Rp 40,7 triliun. Penjualan semen di Indonesia 2010 sebanyak 40,7 juta ton atau meningkat 6% dari tahun 2009 sebesar 38,4 juta ton.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Trimuryono sebelumnya mengatakan, penjualan semen nasional pada tahun lalu cukup stabil, atau linear dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sekitar 60-65% penjualan semen masih didominasi Pulau Jawa, sisanya di luar Pulau Jawa.
Urip memprediksi penjualan semen nasional pada 2011 berpotensi naik 6% menjadi 43 juta ton dibandingkan tahun 2010. “Tahun ini, industri semen masih banyak mendapatkan permintaan dari proyek infrastruktur, properti, dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa),” katanya.
Pada tahun lalu, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk memiliki pangsa 31% di Indonesia, kedua terbesar setelah Semen Gresik Group (PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa), yang menguasai 43% pasar semen nasional, PT Holcim Indonesia Tbk dengan pangsa 14%, dan produsen lainnya seperti PT Semen Bosowa, PT Semen Andalas, PT Semen Baturaja 12%.(Tim redaksi 03)