Latest News
You are here: Home | Semen | Penjualan Semen 2013 Naik 5,6% Menjadi 58 Juta Ton
Penjualan Semen 2013 Naik 5,6% Menjadi 58 Juta Ton

Penjualan Semen 2013 Naik 5,6% Menjadi 58 Juta Ton

Duniaindustri.com (Januari 2014) – Pertumbuhan penjualan semen pada 2013 mencapai 5,6% menjadi 58 juta ton. Meski meningkat, pertumbuhan penjualan semen tahun lalu lebih rendah dibanding 2012 yang tumbuh hingga 14,5%.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengatakan penjualan semen sepanjang Januari-Desember 2013 mencapai 58 juta ton. Bila ditambah dengan pasokan impor, penjualan periode tersebut mencapai 59,5 juta ton. Menurutnya, kenaikan penjualan sepanjang 2013 hanya sekitar 3 juta ton dibandingkan 2012. Padahal, pada 2012 kenaikan penjualan mencapai 7 juta ton dibandingkan dengan penjualan 2011.

“Penjualan tidak menurun atau minus, hanya melambat,” kata Widodo.

Rendahnya penjualan semen di luar Pulau Jawa membuat penjualan semen secara menyeluruh melambat. Penjualan di Sumatra, pada 2012 pertumbuhan penjualan mencapai 8,9%, sedangkan pada 2013 pertumbuhannya cuma 1,4%.

Kemudian, pertumbuhan penjualan di Kalimantan pada 2012 mencapai 21%, sedangkan 2013 hanya 7,6%. Begitu juga penjualan di Sulawesi, pada 2012 tumbuh 16,6%, sedangkan 2013 hanya 3,9%. Pertumbuhan penjualan di wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada 2012 mencapai 14%, sedangkan sepanjang 2013 hanya 2,9%.

Kemerosotan penjualan juga terjadi di kawasan timur Indonesia. Pertumbuhan penjualan 2012 mencapai 50%, sedangkan 2013 relatif tidak ada pertumbuhan. Sementara itu, di Pulau Jawa, pertumbuhan penjualan 2013 mencapai 7,7% atau lebih rendah dari pertumbuhan penjualan 2012 yang mencapai 14,6%.

“Di luar Pulau Jawa drastis turunnya. Kemungkinan karena harga komoditas juga, harga batu bara turun, harga karet turun, otomatis pergerakan ekonomi sedikit lambat, kemampuan masyarakat agak menurun,” tambah dia.

Di sisi lain, penjualan semen pada Desember 2013 sekitar 5,28 juta ton atau naik 3,33% dibandingkan dengan periode yang sama 2012. Pada Desember 2013, penjualan semen di Sumatra turun 3,4% dibandingkan dengan Desember 2012. Di Kalimantan penjualan tumbuh 6,2% dan Sulawesi tumbuh hanya 1%.

Penurunan penjualan juga terjadi di pulau Jawa yang turun 10,5%, Nusa Tenggara dan Bali turun 30%, dan Indonesia Timur turun 11,5%. “Ada Natal dan lain-lain, itu pengaruh,” jelasnya.

Pemimpin Pasar

PT Semen Indonesia Tbk sepanjang tahun 2013 berhasil menjual 27,95 juta ton semen dan menguasai 43,8 persen pangsa pasar semen nasional. Jumlah produksi sebesar itu dikontribusi oleh Semen Gresik sebesar 13.64 juta ton, Semen Padang 7,27 juta ton, Semen Tonasa 6,33 juta ton dan Thang Long Cement Vietnam 2,29 juta ton.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari strategi pemasaran terpadu. “Selain itu, keberadaan pelabuhan khusus serta packing plant yang tersebar diseluruh Indonesia juga sangat membantu dalam efisiensi terutama dalam hal biaya transportasi dan distribusi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/1/2014).

Hingga saat ini Semen Indonesia telah memiliki empat pabrik semen, yaitu tiga berlokasi di Indonesia dan satu unit di Vietnam.

Pabrik yang berlokasi di Indonesia yaitu Semen Padang di Sumatera, Semen Gresik di Jawa serta Semen Tonasa di Sulawesi. Perseroan juga memiliki cement mill sebanyak 22 unit, packing plant 21 unit serta pelabuhan khusus.

Saat ini terdapat 11 pelabuhan khusus yang dimiliki perseroan, yaitu di Padang, Tuban, Gresik, Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, Sorong dan dua pelabuhan di Vietnam.

Hingga November 2013 penjualan perseroan mencapai 23,41 juta ton, naik 14,6 persen jika dibanding tahun sebelumnya sebesar 20,43 juta ton. Untuk ekspor sebesar 317.560 ton ada kenaikan sebesar 335,3 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 72.950 ton.(*/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top