Duniaindustri.com (Agustus 2015) – Awan kelabu menghantui industri otomotif nasional. Betapa tidak, penjualan mobil secara nasional anjlok 39% menjadi 55.618 unit pada Juli 2015 dari bulan yang sama tahun lalu 91.334 unit. Seluruh merek mobil menderita penurunan penjualan secara signifikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Juli merupakan yang terendah secara bulanan sepanjang dua tahun terakhir. Toyota, merek dengan penjualan terbesar, juga mengalami pelemahan penjualan pada Juli 2015 hingga 53% menjadi 13.535 unit dibanding bulan yang sama tahun lalu 28.780 unit.
Setelah Toyota, Honda menempati urutan kedua, meski penjualannya juga turun pada Juli. Honda hanya membukukan penjualan 8.861 unit pada Juli 2015 dibanding bulan yang sama tahun lalu 12.986 unit. Disusul Daihatsu yang penjualannya anjlok menjadi 8.744 unit pada Juli 2015 dibanding periode yang sama tahun lalu 16.141 unit.
Duniaindustri.com menilai penurunan tajam pasar mobil di Indonesia dipengaruhi perlambatan ekonomi nasional yang menyebabkan pelemahan daya beli konsumen. Hal itu diperparah dengan jatuhnya harga komoditas serta depresiasi rupiah secara tajam.
Secara grup, PT Astra International Tbk (ASII) yang menaungi Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeut, dan UD Trucks, mencatat penurunan penjualan volume kendaraan roda empat sebesar 25% sepanjang Januari-Juli 2015 menjadi 285.884 unit dari 381.225 unit tahun lalu. Turunnya angka penjualan pada periode tersebut dipengaruhi oleh anjloknya penjualan kendaraan roda empat Astra di Juli 2015 hingga 50,79%.
Pada periode Juli 2015 grup otomotif Astra International mencatatkan angka penjualan mobil sebesar 23.110 unit atau turun 50,79%. Padahal, tahun lalu Astra mencatat penjualan kendaraan roda empat sebesar 46.962 unit.
Seiring penurunan volume penjualan kendaraan roda empat dari Grup Astra menyebabkan pangsa pasar Grup Astra juga mengalami penurunan sebesar 400 basis poin menjadi 48% dari sebelumnya 52% sepanjang Januari-Juli 2015.
Penurunan daya beli konsumen akibat perlambatan ekonomi yang masih terus terjadi menjadikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali merevisi target penjualan menjadi 950.000-1 juta unit tahun ini. Awalnya, Gaikindo menargetkan penjualan sepanjang tahun ini mencapai 1,2 juta unit, kemudian Gaikindo merevisinya menjadi 1 juta-1,1 juta unit.
Data Gaikindo menunjukkan sepanjang Januari-Juli 2015, Gaikindo mencatat penurunan penjualan kendaraan roda empat mencapai 20,77% menjadi 581.106 unit dari sebelumnya 733.444 unit. Penurunan penjualan pada Juli 2015 tercatat sebesar 55.618 unit, turun 39,10% dari 91.334 unit.
Gaikindo memprediksi penjualan di Agustus hingga November mendatang rata-rata mencapai 80.000 unit per bulan. Sementara pada Desember, angka penjualan kendaraan roda empat diprediksi lebih rendah sekitar 70.000 unit akibat pendeknya hari kerja.
Lesunya penjualan otomotif saat ini mengakibatkan utilisasi produksi mobil turun hingga 15% pada periode Januari hingga Juni 2015. Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo, mengatakan dengan pelemahan penjualan maka industri otomotif mengalami overstock.
“Kondisi lesunya penjualan otomotif telah berlangsung lama, para produsen juga telah menurunkan utilisasi produksinya. Sepanjang Januari-Juni 2015, utilisasi produksi turun 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan lesunya penjualan otomotif tersebut, overstock sudah pasti terjadi,” ujar Jongkie.(*)