Duniaindustri (Mei 2011) – Penjualan komponen otomotif pada 2011 diperkirakan mencapai Rp 61,5 triliun, naik 25,5% dibandingkan 2010 sebesar Rp 49 triliun. Penjualan komponen mobil dan motor itu cukup tinggi karena besarnya populasi mobil dan motor di Indonesia.
Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hadi Suryadipradja mengatakan, industri komponen otomotif pada tahun ini diyakini bertumbuh sejalan dengan pasar mobil dan motor di negeri ini. “Jika tahun ini penjualan mobil dan motor terus meningkat, tentu penjualan komponen mengikuti penjualan otomotif,” paparnya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri perakitan mobil memiliki 20 perusahaan dan industri komponen otomotif sebanyak 700 perusahaan. Sedangkan menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, industri perakitan motor di Indonesia berjumlah 16 perusahaan yang menyerap 30.000 tenaga kerja, industri penunjang terdapat 236 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 118.000 orang, dan bengkel (dealers) berjumlah 8.005 unit dengan tenaga kerja 160.000 orang.
Selama 2010, PT Toyota Astra Motor (TAM) mencetak penjualan komponen mobil sekitar Rp 1,5 triliun. Menurut Rahmat Samulo, Kepala Divisi Logistik Suku Cadang dan Penjualan Toyota, tahun lalu penjualan suku cadang Toyota diperkirakan menembus Rp 1,5 triliun, melebihi target awal Rp 1,4 triliun. Dominasi penjualan, diperoleh dari suku cadang terlaris (fast moving) dengan porsi sampai 60%.
Samulo menilai, faktor yang mendongkrak penjualan suku cadang, selain naiknya penjualan mobil baru, juga makin banyak pemilik mobil servis ke ke bengkel resmi. “Untuk kendaraan usia 8 tahun (maksimum), yang masuk ke bengkel resmi meningkat sampai 50%. Servis ke bengkel resmi dipastikan menggunakan komponen asli dan meningkatkan penjualan,” jelas Samulo.
Indonesia dengan penduduk 235 juta jiwa memiliki populasi motor sebanyak 30,11 juta unit atau 8 orang per unit. Sedangkan populasi mobil di negeri ini diperkirakan 6,98 juta atau 34 orang per unit.(Tim redaksi 03)