Latest News
You are here: Home | Otomotif | Penjualan Industri Otomotif Rebound, Produsen Belum Bisa Bernafas
Penjualan Industri Otomotif Rebound, Produsen Belum Bisa Bernafas

Penjualan Industri Otomotif Rebound, Produsen Belum Bisa Bernafas

Duniaindustri.com (September 2015) – Penjualan industri otomotif, mencakup sepeda motor dan mobil, pada Agustus 2015 sedikit pulih setelah bulan-bulan sebelumnya mengalami penurunan tajam. Meski demikian, kalangan industri otomotif mengaku belum bisa bernafas lega, karena peningkatan penjualan bulan lalu bersifat semu mengingat secara keseluruhan penjualan tahun ini merosot tajam.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan, penjualan sepeda motor pada Agustus 2015 mengalami pertumbuhan setelah penurunan tujuh bulan berturut-turut. Penjualan sepeda motor pada Agustus 2015 sebanyak 622.089 unit, tertinggi sejak Oktober 2014.

Sementara penjualan mobil pada Agustus 2015, menurut data yang dilansir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengalami pertumbuhan 6,4% setelah sejak September 2014 selalu mengalami penurunan. Meski pulih signifikan dari penjualan Juli yang anjlok 39,1%, penjualan Agustus 2015 masih mengalami kontraksi secara tahunan (year-on-year).

“Kami tak melihat ini (penjualan Agustus) dengan nafas lega,” ungkap Head of Commercial di AISI Sigit Kumala. “Faktanya, penjualan turun lebih dari 21% antara Januari-September 2015, yang berarti tahun ini adalah tahun yang sulit,” tandasnya seperti dilansir Reuters.

Hal senada diungkapkan Chairman Gaikindo, Jongkie Sugiarto, yang mengaku pihaknya baru saja kembali memangkas target penjualan 2015 menjadi antara 950 ribu hingga 1 juta unit, dari target sebelumnya 1,1 juta unit. Pada awalnya, Gaikindo menargetkan penjualan 1,2 juta unit. “Kami tak melihat banyak perubahan (perbaikan keadaan),” ujar Sugiarto.

Dalam upaya mendorong pertumbuhan industri otomotif, Bank Indonesia melonggarkan regulasi batasan uang muka untuk pembelian mobil dan sepeda motor, dari sebelumnya 30% dan 25% menjadi 25% dan 20%. “Pelonggaran ini sedikit membantu namun tak berdampak banyak,” tegas Jongkie.

Dipukul oleh penurunan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok menjadi 4,67% pada kuartal kedua lalu, terlemah dalam enam tahun. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan tahun ini hanya 4,89%, pertumbuhan di bawah 5% pertama kalinya sejak 2009.

Sempat Terendah
Duniaindustri.com mencatat penjualan motor di Indonesia pada Juli 2015 sempat menyentuh titik terendah penjualan bulanan sepanjang tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor pada bulan Juli 2015 hanya mencapai 421.838 unit, anjlok 21% dibanding bulan yang sama 2014 sebesar 534.490 unit.

Seluruh merek motor menderita penurunan penjualan yang cukup signifikan pada Juli 2015. Penjualan motor merek Honda, pemegang market share terbesar, tercatat sebanyak 278.754 unit pada Juli 2015, menyusut 15% dibandingkan realisasi Juli 2014 sebesar 327.364 unit.

Penjualan motor Yamaha juga anjlok menjadi 124.875 unit pada Juli 2015 dibanding bulan yang sama 2014 sebanyak 172.377 unit. Demikian juga penjualan motor Suzuki yang terpangkas hampir 50% pada Juli 2015 menjadi 10.234 unit dari bulan yang sama 2014 sebanyak 20.921 unit.
Motor Kawasaki juga menderita penurunan penjualan menjadi 7.706 unit pada Juli 2015 dari bulan yang sama 2014 sebanyak 12.709 unit. Penurunan terdalam dialami motor TVS menjadi hanya 269 unit pada Juli 2015 dari posisi Juli 2014 sebanyak 1.119 unit.

Total penjualan motor di Indonesia periode Januari-Juli 2015 mencapai 3.596.000 unit, turun 24% dibanding periode yang sama 2014 sebanyak 4.736.696 unit. Duniaindustri.com menilai libur panjang pada periode Lebaran memangkas penjualan motor, yang diperparah dengan pelemahan perekonomian, jatuhnya harga komoditas, serta depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Kendati penjualan motor turun secara nasional, pangsa pasar motor Grup Astra yang menaungi merek Honda membaik. Hingga penghujung Juli 2015, pangsa pasar motor Honda berada di level 66%. Sebagai perbandingan, pangsa pasar motor perseroan di akhir Juni 2015 tercatat sebesar 63%.(*/berbagai sumber)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top