Latest News
You are here: Home | Baja | Penjualan Baja Dunia Diperkirakan 1,39 Miliar Ton di 2011

Penjualan Baja Dunia Diperkirakan 1,39 Miliar Ton di 2011

Duniaindustri (Oktober 2011) — Asosiasi Baja Dunia (Worldsteel) memproyeksikan penjualan baja dunia akan meningkat sebesar 6,5% menjadi 1,39 miliar ton pada 2011, menyusul pertumbuhan 15,1% pada tahun 2010.

Daniel Novegil, Ketua Komite Ekonomi Worldsteel, mengatakan pada semester pertama 2011, terjadi momentum berkelanjutan dalam pemulihan permintaan baja global. Hal ini terjadi walaupun serangkaian perkembangan negatif di kawasan Eropa yang terlilit krisis utang, gempa bumi di Jepang, kerusuhan politik di beberapa negara dari kawasan Timur Tengah mengarah ke peningkatan harga minyak dan pengetatan moneter di negara berkembang.

Penjualan baja di China pada 2011 diperkirakan meningkat sebesar 7,5% menjadi 643,2 juta ton menyusul pertumbuhan 8,5% pada tahun 2010. Penjualan baja di India pada 2011 diperkirakan tumbuh 4,3% menjadi 67,7 juta ton karena didorong pertumbuhan ekonomi.

Di Amerika Serikat, penjualan baja diperkirakan akan pulih kuat dengan pertumbuhan 11,6%. Pada 2012, penjualan baja di Amerika Serikat diperkirakan tumbuh sebesar 5,2% menjadi 93,8 juta ton. Untuk Asia Pasifik, penjualan baja akan tumbuh masing-masing sebesar 9,0% dan 4,9% pada tahun 2011 dan 2012.

Di Amerika Tengah dan Selatan, penjualan baja diperkirakan tumbuh sebesar 4,7% pada tahun 2011 untuk mencapai historis tinggi 47,8 juta ton.

Negara-negara Eropa terus menunjukkan pemulihan yang berbeda pada tahun 2011. Sementara permintaan baja di Jerman dan Polandia diperkirakan tumbuh pada tingkat yang mengesankan, permintaan baja di Spanyol diprediksi hanya 1,7%. Secara keseluruhan, permintaan baja di Uni Eropa diproyeksikan meningkat sebesar 7,0% pada 2011 menjadi 155 juta ton.

Pada 2012, pertumbuhan permintaan baja di Eropa kecuali Polandia diperkirakan sebesar 9,5%. Secara keseluruhan, permintaan baja di Uni Eropa diperkirakan tumbuh sebesar 2,5% menjadi sekitar 158,9 juta ton pada 2012, membawanya kembali ke hanya 80% dari puncak 2007.

Di Jepang, permintaan baja diperkirakan menurun 2,7% menjadi 61,8 juta ton pada 2011 terutama karena gangguan yang disebabkan oleh gempa. Pada 2012 permintaan baja di Jepang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan 0,8% menjadi 62,3 juta ton, atau 77% dari tingkat puncak di 2007.

Asosiasi Baja Dunia menyatakan produksi baja di Indonesia berkisar antara 3,5 – 4,2 juta ton per tahun sepanjang 2005-2009. Dengan produksi sebesar itu, Indonesia menempati urutan ke-34 produsen baja terbesar di dunia.

Asosiasi Baja Dunia merekap data produksi baja dari 170 perusahaan baja skala besar, termasuk 18 dari 20 perusahaan baja terbesar di dunia. Data produksi baja dari Asosiasi Baja Dunia merepresentasikan 85% produksi baja global.
asar baja di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 63,7 triliun pada tahun ini atau setara 9,5 juta ton. Angka itu meningkat 53,4% dibandingkan 2010 yang mencapai Rp 41,5 triliun.

Nilai pasar baja Indonesia itu diperoleh dari perhitungan tim redaksi dunia industri berdasarkan data Kementerian Perindustrian dan Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA). Data Kementerian Perindustrian menyebutkan penjualan baja di Indonesia pada 2011 bisa mencapai 9,5 juta ton, naik 44% dibandingkan 2010 sebanyak 6,6 juta ton.

Sedangkan harga baja canai panas (hot rolled coils/HRC), yang dijadikan patokan, di pasar internasional pada April 2011 berkisar US$ 770-780 per ton. Harga baja dunia rata-rata pada April 2011 meningkat 10% dibandingkan bulan yang sama 2010.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top