Latest News
You are here: Home | Semen | Pendapatan Semen Indonesia Naik 25%, Laba Bersih Tembus Rp 5,3 Triliun
Pendapatan Semen Indonesia Naik 25%, Laba Bersih Tembus Rp 5,3 Triliun

Pendapatan Semen Indonesia Naik 25%, Laba Bersih Tembus Rp 5,3 Triliun

Duniaindustri.com (Maret 2014) — PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memubukukan laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp5,37 triliun atau meningkat 10,8% dibanding laba tahun sebelumnya Rp4,84 triliun.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto dalam siaran pers, menuturkan bahwa kenaikan laba bersih perseroan seiring dengan pendapatan yang juga tumbuh sebesar 25% menjadi Rp24,5 triliun.

Ia mengemukakan meningkatnya pendapatan perseroan salah satunya didorong oleh kenaikan total volume penjualan pada tahun 2013 sebanyak 27,81 juta ton atau meningkat 27% dibanding tahun sebelumnya.

Sementara volume penjualan semen domestik, katanya, tercatat 25,4 juta ton atau meningkat 13,2% jauh melampaui kinerja industri dalam negeri yang tumbuh sebesar 5,5%.

“Dengan demikian pangsa pasar perseroan meningkat menjadi 44% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar 41%, sekaligus memperkokoh posisi perseroan sebagai pemimpin pasar di industri semen nasional,” kata Dwi Soetjipto.

Dia mengatakan meski tahun 2013 dibayangi oleh meningkatnya beban operasional usaha yang disebabkan antara lain oleh kenaikan harga BBM industri dan tarif dasar tenaga listrik, perseroan berupaya menghindari kenaikan harga jual dengan menggelorakan inovasi yang hasil akhirnya membuahkan efisiensi.

“Peningkatan pada beban biaya antara lain juga disebabkan oleh bertambahnya aset tetap Pabrik Semen Tonasa V dan beberapa ‘Packing Plant’ yang mulai beroperasi pada tahun 2013, antara lain ‘Packing Plant’ Sorong yang sekaligus juga meningkatkan beban depresiasi,” paparnya.

Namun demikian, lanjut dia, langkah perseroan membangun beberapa “packing plant” di lokasi strategis juga telah berkontribusi pada penurunan biaya pengemasan (packaging cost) dari Rp33.078 per ton semen menjadi Rp29.420.

“Hal itu merupakan bagian dari komitmen untuk memberikan harga produk yang kompetitif dan jaminan ketersediaan pasokan. Saat ini Perseroan mempunyai 22 ‘packing plant’ yang terbentang dari Aceh hingga Papua dan ditunjang oleh 11 pelabuhan khusus (special seaport) milik sendiri serta 365 jaringan distributor utama di seluruh Indonesia,” katanya.

Pada tahun 2014, lanjut dia, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 31,8 juta ton atau meningkat 1,8 juta ton dari tahun sebelumnya, serta ditargetkan mencapai 40 juta ton di tahun 2017 melalui pembangunan sejumlah pabrik baru.

“Perseroan akan fokus pada daerah yang selama ini menjadi pasar utama sembari mengembangkan ke daerah baru. Oleh karenanya seluruh entitas di Grup Semen Indonesia, mulai dari anak usaha di bidang semen hingga jasa angkutan, akan bersama-sama mempertahankan pasar yang ada sekaligus merebut dan menguasai pasar potensial lainnya,” ujar Dwi Soetjipto.

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) mencatat penurunan laba bersih 2013 sebesar 29,48% menjadi Rp952,11 miliar. Perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp1,35 triliun. Laba per saham pun tergerus menjadi Rp124 per saham dari Rp176 per saham di akhir 2012. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pendapatan dari penjualan naik jadi Rp9,68 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,01 triliun. Beban pokok naik menjadi Rp6,33 triliun dari sebelumnya Rp5,73 triliun.

Laba usaha perseroan turun dari Rp2,04 triliun menjadi Rp1,85 triliun akhir 2013. Sedangkan total aset hingga akhir Desember 2013 menjadi Rp14,89 triliun dari total aset per Desember 2012 senilai Rp12,17 triliun.

Produsen semen pelat merah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) mencatat laba bersih Rp312,1 miliar pada tahun ini atau tumbuh 4,57% dari pencapaian 2012 sebesar Rp298,5 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, meski beban usaha meningkat 8,4% dari Rp122,7 miliar menjadi Rp133,02 miliar, produsen semen asal Palembang, Sumatra Selatan itu menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

Kondisi tersebut menyebabkan laba usaha perseroan turun 10,3% menjadi Rp329,1 miliar dari sebelumnya Rp367,1 miliar.

Di sisi lain, pendapatan bersih Semen Baturaja tercatat Rp1,16 triliun atau tumbuh 6,4% dari pencapaian 2012 sebesar Rp1,09 triliun.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan naik 16,2% dari Rp607,8 miliar menjadi Rp706,3 miliar. Dengan demikian, laba kotor perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia Juni tahun lalu itu turun tipis 5,6% menjadi Rp462,2 miliar.(*/berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top