Latest News
You are here: Home | Farmasi | Pendapatan Holding BUMN Farmasi Meroket 164% di Semester I Jadi Rp 15,3 Triliun
Pendapatan Holding BUMN Farmasi Meroket 164% di Semester I Jadi Rp 15,3 Triliun

Pendapatan Holding BUMN Farmasi Meroket 164% di Semester I Jadi Rp 15,3 Triliun

Duniaindustri.com (September 2021) – Pandemi Covid-19 memang mendongkrak penjualan obat, vitamin, alat kesehatan, dan vaksin, sebagai berkah yang tersembunyi bagi produsen farmasi. Kenaikan market demand membuat kinerja keuangan produsen farmasi mendulang pertumbuhan yang tinggi.

Sebagai contoh, kinerja keuangan holding BUMN farmasi di semester I 2021 naik signifikan didorong oleh penjualan obat-obatan, multivitamin dan alat kesehatan serta penyediaan vaksin yang melonjak saat pandemi Covid-19. Pendapatan holding BUMN farmasi meningkat 164 persen year on year (yoy) dari Rp 5,78 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp15,26 triliun.

Secara detail, pendapatan Bio Farma didapat dari realisasi pendapatan penugasan yang mencapai Rp8,12 triliun, yang terdiri dari Rp7,97 triliun program vaksin Covid-19 dan Rp144,30 miliar didapat dari program Vaksinasi Gotong Royong (VGR).

Sementara itu anggota holding BUMN Farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) membukukan pendapatan pada semester I 2021 sebesar Rp5,56 triliun. Hal ini diperoleh dari penjualan produk pihak ketiga sebesar Rp4,1 triliun dan dari VGR sebesar Rp402,9 miliar. Pertumbuhan penjualan dari KAEF sebesar 18,6 persen yoy.

Sedangkan untuk pendapatan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) pada periode itu mencapai Rp849,33 miliar. Nilai ini didapat dari penjualan obat Obat Generik Berlogo (OGB) dan ethical sebesar Rp492,79 miliar. Sisanya dari penjualan alkes multivitamin dan lain-lain. Dengan begitu pertumbuhan penjualan dari INAF sebesar 89,9 persen yoy.

“Untuk Bio Farma sendiri, penjualan kami tanpa penugasan Covid-19, masih bisa mencapai Rp985 miliar yaitu mencapai 84,39 persen dari yang ditargetkan pada semester I 2021,” ungkap Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam keterangannya, Senin (27/9).

Dia menegaskan jika dilihat penjualan bersih perusahaan di luar penugasan pandemi Covid-19, kinerja Holding BUMN Farmasi masih on the track, meski masih menghadapi tantangan untuk penjualan ekspor. “Ini terjadi karena adanya lockdown di beberapa negara penerima produk Holding BUMN Farmasi, khususnya vaksin,” kata Honesti.

Honesti menambahkan, Bio Farma dalam menghadapi pandemi, berhasil menciptakan inovasi produk berupa kit diagnostik untuk mendeteksi virus Covid-19, berupa Rapid Test polymerase chain reaction (RT-PCR) yang diluncurkan pada Semester I tahun 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Inovasi yang dihasilkan dari hasil kolaborasi bersama startup, yang sudah memenuhi gold standard RT-PCR kit. RT-PCR ini juga dilengkapi dengan media VTM (Viral Transport Media) yang dibuat dan diproduksi secara mandiri oleh Bio Farma.

“Penjualan sektor swasta, mencapai Rp431 miliar, atau sudah mencapai 105 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp411 miliar”, ujar Honesti.

Selain meluncurkan produk RT PCR Kit, Bio Farma Kembali meluncurkan inovasi terbaru yaitu Bio Saliva, alat uji untuk mendeteksi Covid – 19 dengan metode kumur (gargling). Bio Saliva ini merupakan pelengkap dari produk sebelumnya yaitu mBioCov19. Gargle PCR memiliki sensitifitas hingga 95% sehingga dapat digunakan sebagai alternatif selain gold standar SWAB Nasofaring-Orofaring menggunakan PCR Kit. Keunggulan produk ini merupakan produk non invasif yang memberikan kenyamanan terhadap orang yang akan di PCR. (*/berbagai sumber/tim redaksi 07/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 238 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 238 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top