Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Pelemahan Harga CPO dan Rupiah Tekan Laba Bersih Indofood
Pelemahan Harga CPO dan Rupiah Tekan Laba Bersih Indofood

Pelemahan Harga CPO dan Rupiah Tekan Laba Bersih Indofood

Duniaindustri.com (Oktober 2015) – PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan penurunan laba periode berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 45,2% menjadi Rp1,68 triliun pada Januari-September 2015 dari periode yang sama tahun lalu Rp3,07 triliun. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, “core profit” Indofood yang mencerminkan kinerja operasional turun 11,8% menjadi Rp2,71 triliun dari sebelumnya Rp3,07 triliun.

“Kondisi makro ekonomi dalam beberapa bulan terakhir cukup memberikan tantangan bagi kami. Melemahnya harga CPO dan nilai tukar rupiah telah mempengaruhi laba bersih kami, namun core profit hanya turun sebesar 11,8 persen,” kata Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood dalam keterangan tertulis.

Marjin laba bersih Indofood turun menjadi 3,5% dari 6,6% terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs yang belum teralisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah.

Meski demikian, penjualan bersih Indofood tumbuh sebesar 1,5% menjadi Rp47,56 triliun hingga kuartal III 2015 dari Rp46,88 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Anthoni Salim mengemukakan bahwa kelompok usaha strategis (Grup) produk konsumen bermerek (CBP) memberi kontribusi terhadap penjualan sekitar 50%, bogasari (24%), agribisnis (18%), dan distribusi (8%).

Pada periode itu, lanjut dia, laba usaha juga tercatat naik meski tipis sebesar satu persen menjadi Rp5,42 triliun dari 5,37 triliun, sedangkan marjin laba usaha sedikit menurun menjadi 11,4%.

Sementara itu anak usaha perseroan, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,8% menjadi Rp24,10 triliun hingga kuartal III 2015 dibandingkan Rp22,78 triliun untuk periode sama pada tahun lalu.

Kontribusi penjualan didukung dari divisi mi instan 65%, dairy (18%), makanan ringan (enam persen), penyedap makanan (tiga persen), nutrisi dan makanan khusus (dua persen), dan minuman (enam persen).

Sementara itu tercatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 16,3 persen menjadi Rp2,44 triliun dari Rp2,10 triliun dibandingkan triwulan III 2014 lalu.

“Secara umum kondisi pasar tidak mengalami perubahan setelah Hari Raya. Kami senag bahwa ICBP dapat mempertahankan pertumbuhan yang sehat, baik dalam segi penjualan maupun laba bersih,” katanya.(*/berbagai sumber)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top