Duniaindustri.com (Mei 2020) – Pandemi virus corona (Covid-19) mulai menghinggapi industri manufaktur, terutama pabrik rokok. Seiring dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah dilakukan secara intensif di sejumlah daerah, industri rokok seperti PT HM Sampoerna Tbk juga melakukan pencegahan optimal setelah diketahui pekerjanya terjangkiti virus tersebut.
Manajemen PT HM Sampoerna Tbk memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian. Penutupan pabrik sebagai upaya pencegahan menghentikan penyebaran Covid-19. Selain itu, HM Sampoerna juga memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan, sehingga dilakukan karantina produk selama lima hari sebelum didistribusikan ke konsumen dewasa.
“Ini berarti dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan Covid-19 yang disarankan oleh European CDC dan WHO yang mengatakan bahwa virus itu dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga, serta kurang dari 24 jam pada kardus,” kata Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam keterangan tertulis.
Menurut dia, penghentian sementara operasional pabrik bertujuan agar perusahaan dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2, sekaligus menghentikan tingkat penyebaran Covid-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan di lokasi tersebut.
Dia menerangkan keputusan penghentian sementara operasional pabrik juga untuk menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan sebagai prioritas utama. Termasuk aturan di Peraturan Gubernur Jatim dan Perwali Surabaya tentang pedoman penanganan Covid-19.
Elvira menambahkan pihaknya telah menyerahkan data dan informasi terkait karyawan terdampak kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya dan Jawa Timur. Sesuai arahan dan koordinasi dengan Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, manajemen juga telah menerapkan protokol dianjurkan. Antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan kontak tracing, meminta karyawan karantina mandiri, melakukan rapid test serta bekerja sama dengan rumah sakit setempat.
Langkah ini, kata dia, dilakukan dengan terus memastikan dukungan kepada karyawan dan melakukan tanggung jawab sosial terhadap komunitas. “Yakni, dengan memberikan cuti dan tetap menerima gaji seperti biasa bagi karyawan terdampak, karyawan yang perlu melakukan karantina mandiri dan karyawan yang perlu merawat anggota keluarga mereka karena terdampak,” ucapnya.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mengakui sedang menangani temuan klaster baru pasien yang terkonfirmasi positif di kawasan Pabrik Rokok Sampoerna Rungkut Surabaya. Terdapat dua karyawan HM Sampoerna yang positif terinfeksi Covid-19 dan sudah dirawat di rumah sakit, namun keduanya telah meninggal dunia. Menindaklanjuti kasus tersebut, tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim melakukan tracing di dalam kompleks pabrik Sampoerna dan teridentifikasi terdapat sembilan orang yang statusnya pasien dalam pengawasan (PDP), lalu mereka dirujuk ke rumah sakit.
Selain itu, sebanyak 163 orang di perusahaan Sampoerna juga sudah dilakukan swab PCR yang hasilnya akan muncul dalam satu hingga dua hari ke depan. Gugus Tugas Covid-19 Jatim juga telah melakukan rapid test dan diketahui sebanyak 63 orang hasilnya reaktif.
Tidak lama berselang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di kalangan karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di Surabaya. Dia menyebutkan ada tambahan 29 karyawan pabrik perusahaan yang positif Covid-19. “Hasilnya telah keluar,” katanya dalam keterangan pers di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5).
Saat ini, lanjut dia, ada total 65 karyawan HM Sampoerna yang positif Covid-19. Sebelumnya, dari hasil swab 91 karyawan Sampoerna, ada 34 yang positif, 12 negatif, dan 46 belum keluar hasilnya. Sedangkan dua orang karyawan yang positif Covid-19 telah meninggal beberapa waktu lalu.
“Jadi tambahan 29 ini dari mereka yang menunggu hasil swab di RS Dr Soetomo. Mereka saat ini ada di salah satu hotel, masih diobservasi di sana. Saat ini dari 64 karyawan positif, 25 sudah dipindah ke rumah sakit. Mereka semua ini harus dirujuk di rumah sakit. Koordinasi terus kita lakukan,” jelasnya.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 05/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 181 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 181 database, klik di sini
- Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: