Latest News
You are here: Home | Semen | Pasar Semen Semester I Tembus Rp 28,5 Triliun
Pasar Semen Semester I Tembus Rp 28,5 Triliun

Pasar Semen Semester I Tembus Rp 28,5 Triliun

Duniaindustri (Juli 2012) — Nilai pasar semen nasional pada semester I-2012 mencapai Rp 28,5 triliun, naik sekitar 15% dibanding periode yang sama tahun lalu. Secara volume, penjualan semen nasional naik 15,1% mencapai 25,9 juta ton di semester I 2012 dibanding periode yang sama tahun 2011 sebesar 22,49 juta ton.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan bulan Juni 2012 turun 4,9% menjadi 4,5 juta ton dibanding bulan Mei 2012. Adapun secara tahunan, penjualan semen Juni 2012 meningkat 9,5% dibanding Juni 2011.

Nilai pasar semen di Indonesia pada semester I 2012 merupakan perhitungan duniaindustri.com dari harga rata-rata di tingkat produsen dikalikan jumlah penjualan semen di negeri ini. Harga rata-rata semen di tingkat produsen berada di rentang Rp 52.000-Rp 55.000 per sak berisi 50 kilogram. Namun harga eceran semen di tingkat pedagang akhir yang langsung bersentuhan dengan konsumen sudah menembus rentang Rp 60.000-Rp 65.000 per sak berisi 50 kg.

Pasar semen nasional di kuartal I 2012 (Januari-Maret 2012) diperkirakan mencapai Rp 13,75 triliun. Penjualan semen di Indonesia pada kuartal I 2012 (Januari-Maret 2012) menembus 12,5 juta ton, naik 18,2% dibanding periode yang sama tahun lalu 10,5 juta ton. Penjualan semen di Banten naik paling tinggi 25% dari 588 ribu ton menjadi 733 ribu ton.

Data Asosiasi Industri Semen Indonesia (ASI) menyebutkan penjualan semen di seluruh daerah di Indonesia menorehkan kenaikan, dengan lonjakan tertinggi di Banten 25%, disusul Jawa Timur 22,5%, Jawa Tengah 20%, Yogyakarta 17,4%, Jawa Barat 13,9%, dan Jakarta 9,1%.

Penjualan semen di Pulau Jawa melonjak 17,2% di kuartal I 2011 dari periode yang sama tahun lalu, dari 5,7 juta ton menjadi 6,7 juta ton. Sementara penjualan di Pulau Sumatera naik 10%, Kalimantan meroket 35,3%, Sulawesi melonjak 31,4%, Nusa Tenggara naik 18,8% dan Maluku melambung 40,3%.

Ekspor semen Indonesia anjlok 61,6% di kuartal I 2012 dari periode yang sama tahun lalu dari 75 ribu ton menjadi 29 ribu ton. Ekspor clinker juga runtuh 69% dari 324 ribu ton menjadi 100 ribu ton.

Penjualan domestik Semen Gresik Group, yang menaungi PT Semen Gresik Tbk, PT Semen Padang, dan PT Semen Tonasa, juga melonjak 14,9% di kuartal I 2012 dari periode yang sama tahun lalu, dari 4,3 juta ton menjadi 4,9 juta ton. Penjualan domestik PT Semen Gresik Tbk tercata naik 9,3%, Semen Tonasa melambung 22,9%, dan Semen Padang melonjak 19,6%.

Untuk ekspor, PT Semen Gresik Tbk tidak melakukan ekspor di kuartal I 2012. Ekspor PT Semen Padang anjlok 100%, sedangkan PT Semen Tonasa naik 15,6%.

Pasar semen nasional di 2012 diperkirakan naik 10% dibanding target tahun ini, dari 45 juta ton menjadi 49,5 juta ton. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menilai peningkatan pasar sejalan dengan laju perekonomian nasional serta percepatan proyek infrastruktur dan properti.

Pasar semen di Indonesia pada 2011 ditaksir mencapai Rp 43 triliun. Angka itu meningkat 5,6% dibandingkan pasar semen Indonesia pada 2010 yang mencapai Rp 40,7 triliun.

Nilai pasar semen di Indonesia dibuat berdasarkan perhitungan tim redaksi duniaindustri dengan mempertimbangkan volume penjualan semen dikalikan harga rata-rata per sak semen yang berisi 50 kilogram. Satu ton semen setara dengan 20 sak berisi 50 kilogram semen.

Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan, penjualan semen di Indonesia 2010 sebanyak 40,7 juta ton atau meningkat 6% dari tahun 2009 sebesar 38,4 juta ton. Rata-rata harga semen buatan PT Semen Gresik Tbk berada di kisaran Rp 50.000 per sak isi 50 kilogram (kg) pada 2010. PT Semen Bosowa menjual produksinya seharga Rp 50.000 per sak isi 50 kg.

Sedangkan Semen Tiga Roda produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dijual Rp 48.000 hingga Rp 49.000 per sak. Sementara harga jual semen produksi PT Semen Tonasa dan PT Semen Padang berkisar Rp 52.000 hingga Rp 53.000 per sak. Harga Semen Gresik dan Semen Tonasa lebih mahal karena masyarakat sekitar lebih banyak mengkonsumsi kedua merek tersebut.(Tim redaksi 03)

datapedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top