Duniaindustri.com (Mei 2020) – Pasar semen di Indonesia pada kuartal I 2020 tercatat melemah 5% menjadi 14,9 juta ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor pemicu koreksi pasar semen itu terpengaruh cuaca buruk di awal 2020, ataukah sudah terseret pusaran covid-19?
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, baik ekspor maupun market demand semen di pasar lokal tak mampu mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I 2020. Bahkan total penjualan semen di pasar domestik dan ekspor sepanjang kuartal I 2020 terkoreksi 5,4%. Pasar semen domestik pada tiga bulan pertama 2020 turun 5% menjadi 14,9 juta ton, sementara ekspor turun 10% menjadi 1,39 juta ton.
Sejumlah market leader juga mencatatkan kinerja penjualan yang berbeda, ada yang tepat positif, tapi banyak yang mengalami pelemahan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk misalnya masih mampu mencatatkan penjualan 9,4 juta ton semen pada kuartal I 2020. Angka tersebut meningkat 7% secara tahunan, di tengah pelemahan pasar semen domestik.
Riset PT Maybank Kim Eng Securities (MKE) menyebutkan Semen Indonesia mencatatkan penjualan sebanyak 7,9 juta di pasar domestik, naik 4,7% secara tahunan. Adapun penjualan ekspor mencapai 1 juta ton, naik 22,9% secara tahunan. Sementara itu, penjualan semen Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) pada periode yang sama mencapai 500.000 ton. Jumlah penjualan semen di Vietnam ini meningkat 17,5 persen secara tahunan.
Di sisi lain, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sepanjang kuartal I 2020 membukukan penurunan penjualan sebesar 6%. Penurunan penjualan terjadi salah satunya karena banjir di Jabodetak pada Januari 2020. Produsen semen merek Tiga Roda itu mencatatkan volume penjualan sebanyak 3,9 juta ton sepanjang kuartal I 2020.
Direktur Indocement Marcos Oey mengatakan bahwa kinerja volume penjualan tersebut mengalami penurunan 6% dibandingkan kuartal I 2019. Menurutnya, penurunan disebabkan oleh kondisi cuaca pada awal tahun. Dia menyatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 sejauh ini belum mempengaruhi penjualan pada kuartal I 2020. Menurutnya, dampak negatifnya baru akan benar-benar terasa pada kuartal selanjutnya.
Sementara itu, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) memperkirakan serapan pasar semen bakal melemah hingga 20 persen pada semester I 2020 karena terdampak wabah virus corona (Covid-19). Vice President Corporate Secretary PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) Basthony mengatakan, hingga Februari 2020 saja penjualan SMBR sudah terkoreksi sebesar 14 persen karena penurunan permintaan di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sebesar 12 persen.
Namun perseroan tetap optimistis akan terjadi pertumbuhan penjualan sepanjang 2020 karena ditopang pertumbuhan sektor properti dan infrastruktur yang menjadi penyerap utama sektor semen. ”Dalam upaya meredam penurunan permintaan semen karena dampak pelemahan ekonomi akibat wabah COVID-19, SMBR telah mempersiapkan beberapa strategi,” ujar Basthony dalam keterangan tertulis.
Dia menambahkan, SMBR akan mendiversifikasi produk turunan semen, melakukan efisiensi biaya di berbagai lini serta menetapkan strategi pemasaran yang berfokus pada peningkatan penjualan semen di pasar basis SMBR. Perseroan mengharapkan adanya pertumbuhan permintaan semen di sektor ritel sehubungan dengan stimulus atau insentif perumahan yang diberikan pemerintah.
Selain itu adanya pembagian dana desa tahap pertama di bulan Mei yang juga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan semen SMBR. Semen Baturaja sebagai BUMN juga telah melakukan berbagai upaya sesuai protokol pemerintah terkait penanganan COVID-19.(*/berbagai sumber/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 181 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 181 database, klik di sini
- Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya: