Duniaindustri.com (Agustus 2016) – Tren pasar semen pada Juli 2016 menunjukkan pelemahan yang signifikan terutama di Pulau Jawa bagian barat, mencakup Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), tiga provinsi di bagian barat Pulau Jawa itu menderita pelemahan permintaan semen berkisar 9,5%-22,6% pada Juli 2016 dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Pasar semen di DKI Jakarta turun hingga 22,6% menjadi 193.007 ton pada Juli 2016 dari sebelumnya 249.247 ton, memimpin koreksi terbesar untuk penjualan semen per daerah. Diikuti pasar semen di Banten yang anjlok 18,9% menjadi 133.190 ton dari sebelumnya 164.319 ton. Begitu juga, pasar semen di Jawa Barat terkoreksi 9,5% menjadi 460.698 ton dari sebelumnya 508.916 ton.
Pelemahan pasar pada Juli itu membuat total akumulasi penjualan semen sepanjang 7 bulan pada 2016 juga tercatat negatif di tiga provinsi tersebut. Pasar semen di DKI Jakarta periode Januari-Juli 2016 turun 11,9% menjadi 2,63 juta ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 2,98 juta ton. Pasar semen di Banten anjlok 10,1% menjadi 1,61 juta ton sepanjang 7 bulan 2016, dan pasar semen di Jawa Barat melemah 0,5% menjadi 4,72 juta ton.
Ketiga provinsi itu, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, berkontribusi 43,6% terhadap total pasar semen di Pulau Jawa, atau 21,7% terhadap total penjualan semen di Indonesia.
Pada Juli 2016, penjualan semen di Pulau Jawa turun 3,7% menjadi 1,8 juta ton dari sebelumnya 1,87 juta ton. Sedangkan penjualan semen di Indonesia pada Juli tahun ini masih meningkat 2,5% menjadi 3,6 juta ton dari sebelumnya 3,52 juta ton, ditopang penguatan di pasar Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Sebaliknya, pasar semen di Sulawesi terus membuat kejutan dengan menunjukkan tren positif sepanjang 2016. Penjualan semen di Sulawesi di semester I 2016 tumbuh tertinggi dibanding daerah lain di Indonesia. Penjualan semen di Sulawesi naik 24,8% menjadi 2,54 juta ton pada semester I 2016 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 2,03 juta ton, berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI).
Kontribusi penjualan semen di Sulawesi terhadap total pasar semen secara nasional juga tumbuh menjadi 8,6% di semester I 2016 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 7,1%.
Pada Juli 2016, penjualan semen di Sulawesi masih tumbuh 10,6% menjadi 374.982 ton dari sebelumnya 338.963 ton. Dengan demikian, pada periode Januari-Juli 2016, pasar semen di Sulawesi tumbuh 22,7% menjadi 2,92 juta ton, memimpin pertumbuhan pasar semen per daerah.
Kontribusi signifikan dari pasar semen di Sulawesi membuat total pasar di Indonesia masih tumbuh positif pada 7 bulan 2016. Total penjualan semen di Indonesia periode Januari-Juli 2016 tumbuh 3% menjadi 33,09 juta ton dari sebelumnya 32,12 juta ton.(*/tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: