Latest News
You are here: Home | Farmasi | Pasar Obat Generik Tumbuh 18,9%, Tertinggi Dibanding Obat Etikal dan OTC
Pasar Obat Generik Tumbuh 18,9%, Tertinggi Dibanding Obat Etikal dan OTC

Pasar Obat Generik Tumbuh 18,9%, Tertinggi Dibanding Obat Etikal dan OTC

Duniaindustri.com (September 2017) – Pasar obat generik di Indonesia mencatatkan pertumbuhan 18,9% sepanjang 2016 menjadi Rp 8,6 triliun dibanding 2015 sebesar Rp 7,24 triliun, menurut data IMS Health. Pertumbuhan obat generik menjadi yang tertinggi dibanding obat etikal 5,9% dan obat bebas (over the counter/OTC) 6,1%.

Total pasar farmasi Indonesia pada 2016 mencapai Rp 67,21 triliun, tumbuh sekitar 7,5% dibanding 2015 sebesar Rp 62,28 triliun. Pertumbuhan pasar farmasi Indonesia pada 2016 sebesar 7,5% merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir, setelah sebelumnya sempat melambat pada 2015 sebesar 4,6% dan 2014 sebesar 7,13%. Pertumbuhan rata-rata majemuk (compound annual growth rate/CAGR) pasar farmasi di Indonesia periode 2012-2016 mencapai 11,7%.

Berdasarkan kompilasi data duniaindustri.com, pada level ASEAN, pasar farmasi Indonesia berkontribusi 27% dari total pasar farmasi di ASEAN. Dari jumlah tersebut, sekitar 73% didominasi oleh pemain nasional yang menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di ASEAN yang didominasi oleh industri lokal.

Tantangan pertumbuhan industri farmasi nasional terutama terjadi karena fluktuasi nilai kurs pada 2015, perlambatan perekonomian nasional, serta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemerintah yang belum berjalan optimal.

Pada 2017, pasar industri farmasi diperkirakan sama dengan tahun 2016 sekitar Rp 67-70 triliun. “Pasar industri farmasi tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2016,” ujar Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) Tirto Kusnadi.

Pertumbuhan pasar farmasi di Indonesia selama ini ditopang tiga faktor yaitu besarnya jumlah penduduk, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan penambahan jumlah rumah sakit. “Industri farmasi selalu tumbuh karena industri ini sangat berhubungan dengan kesehatan masyarakat,” ujar dia.

Meski tumbuh positif, menurut dia, industri farmasi masih terkendala bahan baku dimana 70 persen masih bergantung pada impor. Ia menjelaskan, pembangunan pabrik bahan baku industri farmasi tidak mudah karena harus didukung kesiapan industri pendukungnya seperti industri kimia dasar. Saat ini, industri kimia dasar di Indonesia belum terlalu maksimal. “Jika pabrik bahan baku baku dibangun maka hasil produksinya kurang berkualitas,” kata dia.(*/tim redaksi 07)

Sampul Riset Tren Produksi Oleokimia dan Biodiesel 2011-2017

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

d-store

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top