Duniaindustri (Juli 2011) – Tahukah Anda berapa nilai pasar motor di Indonesia selama semester I 2011? Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, volume penjualan motor di Indonesia mencapai 4.073.813 unit sepanjang semester I 2011.
Dari data tersebut, Duniaindustri mencoba menghitung nilai pasar motor Indonesia dengan harga rata-rata motor di Indonesia sebesar Rp 10 juta per unit, diperoleh nilai Rp 40,73 triliun. Nilai pasar motor di Indonesia selama semester I 2011 itu bisa lebih tinggi lagi karena terdapat beberapa segmen motor yang harganya di atas Rp 10 juta per unit.
PT Astra Honda Motor (AHM)—agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Honda di Indonesia—menorehkan penjualan tertinggi selama semester I 2011 sebanyak 2.100.603 unit dengan pangsa pasar sebesar 51,56%. PT Yamaha Motor Kencana Indonesia—ATPM Yamaha di Indonesia—mencatatkan penjualan tertinggi kedua selama semester I 2011 yang mencapai 1.655.684 dengan pangsa pasar 40,64%.
Suzuki menyusul di tempat ketiga dengan torehan penjualan sebanyak 255.786 unit atau menguasai 6,28% pasar motor nasional di semester I 2011. Kawazaki berada di peringkat keempat dengan capaian penjualan 49.447 unit atau menguasai pangsa pasar 1,21%. Selanjutnya, TVS mencatatkan penjualan 12.018 unit dengan pangsa pasar 0,3%, dan Kanzen menorehkan penjualan 275 unit dengan pangsa pasar 0,01%.
Yang menarik, pangsa pasar Yamaha di bisnis motor nasional tergerus dari 45% pada Desember 2010 menjadi 40,6% per Juni 2011, seiring makin kuatnya penetrasi rival utama Honda. “Produksi kami memang tidak sebesar kompetitor karena kapasitas produksi kami lebih rendah,” ujar PR & Corporate Communication Head PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) Indra Dwi Sunda.
Dia menjelaskan, kapasitas pabrik Yamaha saat ini mencapai 3,3 juta unit, sementara Honda sekitar 4 juta unit. Padahal, tahun lalu, kapasitas Honda hanya 3,6 juta unit. “Pabrik Yamaha hanya dua di Indonesia, sedangkan Honda memiliki tiga pabrik,” paparnya. Data AISI menyebutkan, pangsa pasar Honda melesat dari 46% pada Desember 2010 menjadi 51,8% di Juni 2011.
Suku Bunga Turun
Peningkatan penjualan motor di Indonesia selama semester I 2011 juga dipengaruhi penurunan suku bunga kredit motor mulai kuartal II tahun ini. Suku bunga kredit motor pada awal kuartal II 2011 turun menjadi rata-rata 21% untuk Pulau Jawa, dari semula 24%. “Penurunan bunga kredit itu terkait suku bunga BI rate yang masih rendah,” ujar seorang pelaku industri pembiayaan otomotif yang enggan disebut jati dirinya kepada tim redaksi duniaindustri.
Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), 90% penjualan motor di Indonesia dibiayai oleh kredit melalui perusahaan pembiayaan.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), rasio kepemilikan motor di Indonesia 8 orang per unit. Angka itu diperoleh dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 235 juta jiwa dibagi total populasi motor di Indonesia sebanyak 30,11 juta unit. Itu berarti, dari 8 orang di Indonesia terdapat satu orang yang memiliki motor.
Rasio kepemilikan motor di Indonesia cukup tinggi, dibandingkan negara Asean. Jika Indonesia 8 banding satu, Malaysia hanya 3 banding satu, Singapura 32 banding satu, dan Thailand 4 banding satu.(Tim redaksi 02)