Latest News
You are here: Home | Farmasi | Pasar Industri Nutrisi, Suplemen Kesehatan, dan Vitamin Diestimasi Rp 23,8 Triliun
Pasar Industri Nutrisi, Suplemen Kesehatan, dan Vitamin Diestimasi Rp 23,8 Triliun

Pasar Industri Nutrisi, Suplemen Kesehatan, dan Vitamin Diestimasi Rp 23,8 Triliun

Duniaindustri.com (November 2015) – Pasar industri nutrisi, suplemen kesehatan, dan vitamin di Indonesia diprediksi mencapai Rp 23 triliun, menurut data penelusuran duniaindustri.com. Nilai pasar tersebut mencakup nutrisi berupa susu bubuk, suplemen kesehatan (diet dan olahraga), serta vitamin kesehatan.

Nilai pasar untuk industri nutrisi berupa susu bubuk di Indonesia mencapai Rp 19,8 triliun pada 2013, menurut data AC Nielsen. Sementara Pasar nutrisi olahraga dan kesehatan (sports nutrition) di Indonesia pada 2013 diperkirakan US$ 37 juta, naik secara gradual dari US$ 18 juta pada 2008, menurut data Euromonitor International. Dan pasar suplemen diet dan berat badan (weight management) diperkirakan mencapai US$ 270 juta pada 2013, naik secara gradual dari US$ 100 juta pada 2008.

Indonesia menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk vitamin E dan vitamin C dengan pertumbuhan rata-rata per tahun masing-masing 17% periode 2008-2013. Untuk vitamin C, tingginya tingkat polusi di kota-kota besar di Indonesia serta cuaca ekstrem membuat permintaan vitamin C melonjak tajam. Banyak konsumen yang meminum suplemen vitamin C untuk mencegah flu, batuk, dan radang tenggorokan. Sementara pertumbuhan vitamin E ditopang promosi luar biasa dari sejumlah merek yang mengusung suplemen kesehatan vitamin E, seperti Natur-E.

tabel-nutrisi

Untuk menangkap peluang pasar dengan pertumbuhan yang tinggi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), emiten farmasi, nutrisi, dan makanan-minuman kesehatan, menggandeng perusahaan nutrisi ternama asal Australia, Blackmores International Pte Ltd, sebagai mitra strategis dengan mendirikan perusahaan patungan (join venture/JV) bernama PT Kalbe Blackmores Nutrition. Perseroan bakal merilis produk nutrisi meliputi vitamin dan suplemen premium pada semester II 2015.

Presiden Direktur Kalbe Farma Irawati Setiady mengatakan, pada tahap awal Kalbe Blackmores Nutrition bakal meluncurkan 23 produk. Perseroan bakal mengembangkan produk baru pada tahun-tahun selanjutnya. “Untuk tahap awal, kami akan impor dulu dari Blackmores Australia. Kami harapkan bisa menyumbangkan penjualan Rp 100 miliar di tahun pertama,” jelas Irawati.

Setelah meluncurkan 23 produk, Kalbe Farma berencana membangun pabrik nutrisi dan vitamin di Jabodetabek pada 2016. “Investasi awal kami alokasikan US$ 8 juta – US$ 10 juta, termasuk pembangunan pabrik,” ujar dia.

Pembentukan perusahaan patungan ini dilakukan melalui anak usaha Kalbe Farma, PT Sanghiang Perkasa. Kalbe Farma dan Blackmores International sama-sama memegang 50% saham di perusahaan patungan tersebut.

pasar-susu-bubuk

CEO Blackmores International Christine Holgate mengatakan, dirinya optimistis dapat menguasai pasar produk nutrisi di Indonesia mengingat produk yang ditawarkan merupakan produk herbal berkualitas tinggi.

Christine menambahkan, Blackmores telah lebih dulu menjadi market leader di Malaysia, Thailand, dan Singapura. “Kami optimistis bisa menjadi market leader, untuk tahap awal kami targetkan bisa menguasai 25% market share di Indonesia,” papar dia.

Duniaindustri.com menilai langkah Kalbe Farma memperbesar penetrasi di divisi nutrisi dan vitamin juga disebabkan karena adanya perlambatan pertumbuhan penjualan di divisi obat resep. Hingga kuartal III 2015, penjualan obat resep Kalbe Farma hanya tumbuh 0,2% menjadi Rp 3.207 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3.201 miliar.

Manajemen Kalbe Farma menilai perlambatan sementara penjualan obat resep itu disebabkan persaingan harga semakin ketat setelah pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, dampak penarikan produk pada 2015.

Penjualan obat resep berkontribusi 24% terhadap total pendapatan Kalbe Farma per September 2015 sebesar Rp 13,12 triliun. Sementara divisi nutrisi menyumbang 28%, produk kesehatan 18%, dan divisi distribusi 30%. Dengan penetrasi lebih besar di segmen nutrisi dan produk kesehatan, strategi itu diharapkan mengkompensasi perlambatan penjualan di divisi obat resep.(*/berbagai sumber/tim redaksi 01)

datapedia

DIVESTAMA2 (1)

desainbagus kecil

CONTACT US BY SOCIAL MEDIA:

TwitterLogo Like-us-on-Facebook

logo slideshare google-plus-logo

watch_us_on_youtube

One comment

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top