Latest News
You are here: Home | Farmasi | Panik Corona Mereda, Rupiah dan Bursa Saham Kembali Menghijau
Panik Corona Mereda, Rupiah dan Bursa Saham Kembali Menghijau

Panik Corona Mereda, Rupiah dan Bursa Saham Kembali Menghijau

Duniaindustri.com (Maret 2020) – Pasar finansial Indonesia mulai menemukan titik cerah setelah bursa saham dan kurs rupiah mampu menguat atau ‘menghijau’ seiring redanya sikap panik masyarakat serta antisipasi lebih agresif dari pemerintah melawan wabah virus corona. Meski jumlah pasien yang terjangkit positif covid-19 masih terus meningkat, sektor finansial di negeri ini dapat menemukan pijakan berarti guna mengantisipasi kondisi ke depan.

Bursa saham Indonesia yang tercermin dari indeks harga saham gabungan (IHSG) naik signifikan sebesar 270 poin atau +6,87 ke level 4.207 poin pada pukul 10.18 WIB perdagangan sesi 1 Kamis (26/3). Kurs rupiah juga menguat ke level Rp 16.328/US$ pada Kamis, lebih rendah dibanding posisi Selasa Rp 16.486/US$, menurut kurs tengah Bank Indonesia.

Langkah antisipasi pemerintah dan otoritas moneter dinilai cukup meyakinkan pelaku pasar finansial sehingga memberikan katalis positif, menurut analisis tim Duniaindustri.com. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan sejumlah kebijakan terkait insentif bagi rakyat kecil, insentif fiscal, dan stimulus lainnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan menaikkan dana di kartu sembako murah sebesar Rp50 ribu dari sebelumnya Rp150 ribu per kepala keluarga (KK) menjadi Rp200 ribu per KK. Keputusan ini dilakukan sebagai bentuk insentif pemerintah dalam melawan dampak virus corona.

“Sebentar lagi juga akan kami keluarkan penerima kartu sembako selama 6 bulan ke depan akan ditambah Rp50 ribu menjadi yang diterima Rp200 ribu per keluarga penerima manfaat. Dana yang dianggarkan sebesar Rp 4,5 triliun,” kata Jokowi melalui siaran langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3).

Di sisi lain, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh kepala daerah agar merealokasi rencana belanja yang tidak prioritas untuk difokuskan pada penangangan covid-19. Saat ini, percepatan penanganan fokus virus corona menjadi fokus utama yang harus segera ditindaklanjuti.

Presiden Jokowi telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan corona virus disease 2019 (covid-19).

Jokowi juga menambahkan, pemerintah pusat juga bakal mendukung peningkatan kualitas SDM melalui program kartu prakerja. Lewat program ini, diharapkan akan banyak masyarakat yang mendapat pekerjaan baru lewat kemampuan yang didapatnya selama pelatihan.

“Akan segera dimulai kartu prakerja implementasi kartu prakerja antisipasi para pekerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pekerja harian yang kehilangan penghasilan dan pengusaha mikro yang kehilangan omzet, anggaran disiapkan Rp10 triliun agar provinsi-provinsi dapat mendukung ini siapa yang harus diberi, mulai didata dengan baik,” tegasnya.

Hingga Rabu (25/3), pemerintah melalui juru bicara covid-19 mengumumkan perkembangan kasus corona di Indonesia bertambah menjadi total 790 kasus positif dengan 58 angka kematian dan 31 orang yang sembuh. Meluasnya wabah korona di Indonesia telah memaksa pemerintah untuk membuat imbauan bagi masyarakat luas untuk membatasi kontak antar-manusia, menunda kegiatan umum, dan memberlakukan status tanggap darurat bencana non-alam, serta memaksa karyawan bekerja di rumah, beraktivitas di rumah.

Secara global, virus corona juga mengakibatkan sejumlah negara melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran secara massif. Di Asia Tenggara, Malaysia dan Filipina telah melakukan lockdown. Kebijakan serupa menyebar secara luas di Eropa dan Amerika Serikat.

Pasar finansial dunia juga terguncang dengan mewabahnya virus corona yang menyebar secara pesat. Rantai pasok global juga terpengaruh dengan kondisi tersebut.

Di Indonesia, wabah virus corona telah berdampak pada pelemahan di sektor transportasi udara, perhotelan, serta ekspor impor. Meski demikian, ada setidaknya enam sektor bisnis yang justru ‘kebanjiran’ permintaan dari kondisi ini, menurut analisis tim Duniaindustri.com.

Keenam sektor industri itu adalah pertama, industri farmasi. Produk farmasi seperti masker, hand sanitizer, multivitamin, suplemen, dan obat penguat imun tubuh mengalami peningkatan permintaan secara signifikan di atas double digit, seperti pembicaraan tim Duniaindustri.com dengan sejumlah pelaku industri farmasi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah memastikan bahwa stok masker di dalam negeri saat ini masih aman. Berdasarkan laporan yang dia dapat, ketersediaan alat kesehatan itu mencapai 50 juta unit di seluruh Indonesia.

“Dari informasi yang saya terima, stok di dalam negeri kurang lebih ada 50 juta masker. Memang, untuk jenis masker-masker tertentu, itu ada yang langka,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, beberapa waktu lalu.
Sektor bisnis kedua yang kebanjiran permintaan adalah e-commerce produk farmasi. Disusul sektor ketiga, aplikasi online pendidikan. Sektor bisnis keempat yakni aplikasi kerja jarak jauh (online).

Di sisi lain, sektor bisnis kelima adalah sebagian produsen makanan minuman olahan yang terkait dengan sembilan bahan pokok (sembako). Dari pantauan di lapangan, permintaan gula dan sejumlah biskuit dan snack cenderung meningkat di pasar Jabodetabek saat masyarakat beraktivitas di rumah.

Sektor bisnis keenam adalah produsen rempah-rempah seperti jahe. Permintaan rempah-rempah cenderung meningkat seiring adanya kabar bahwa rempat-rempat dapat meningkatkan imunitas tubuh guna melawan virus corona.(*/berbagai sumber/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 180 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top