Duniaindustri.com (Desember 2020) – Pandemi Covid-19 yang telah berjalan kurang lebih 9 bulan terakhir ternyata tidak menyurutkan minat perusahaan untuk menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) atau go public. Sepanjang 2020, Bursa Efek Indonesia mencatat ada 48 emiten baru yang listed di bursa, jumlah terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, jumlah perusahaan yang melakukan IPO di BEI itu tercatat sebagai yang terbanyak untuk kawasan Asia Tenggara. “Sampai 11 November 2020, jumlah IPO saham di tahun ini mencapai angka 48 perusahaan tercatat baru yang merupakan angka tertinggi di ASEAN. Bursa Malaysia dan Thailand yang berada di peringkat kedua dan ketiga hanya memiliki 16 dan 14 perusahaan tercatat baru,” ujar Inarno di Jakarta, Senin (14/12).
Menurut Inarno, pencapaian ini tidak terlepas dari upaya BEI yang mengoptimalkan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang memanfaatkan penggunaan teknologi digital di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Penggunaan teknologi digital merupakan pendekatan utama untuk melaksanakan program sosialisasi dan edukasi,” ucapnya.
Pada 11 Desember 2020 BEI menerima pencatatan perdana saham PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) sebagai emiten ke 48 di 2020. Selanjutnya, pada 17 dan 18 Desember 2020 BEI akan kembali menerima pencatatan perdana saham PT Victoria Care Indonesia Tbk ( VICI ) dan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk ( PMMP ).
Dari sisi investor, lanjut Inarno, selama kurun Januari-November 2020 BEI sudah melakukan sebanyak 6.571 aktivitas edukasi kepada investor dan calon investor, dengan jumlah peserta lebih dari satu juta orang dan sebanyak 54.800 pembukaan rekening efek baru. “Sebesar 88 persen dari aktivitas edukasi tersebut memanfaatkan saran teknologi digital,” kata Inarno.
Menurut Inarno, saat ini frekuensi transaksi, nilai transaksi dan kepemilikan saham sudah didominasi oleh investor domestik. “Sebagai hasil kegiatan edukasi yang gencar tersebut, pada 2020 ini menjadi tahun kebangkitan investor domestik ritel di pasar modal Indonesia,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen menyebutkan bahwa hingga akhir November 2020 jumlah investor pasar modal mencapai 3,6 juta single investor identification (SID) atau meningkat 45 persen dari per 31 Desember 2019 yang hanya sebanyak 2,48 juta SID.
“Seecara value, investor domestik masih menguasai transaksi saham dibandingkan investor asing, yakni hampir 75 persen. Dari prosentase ini, tipe investor yang dominan adalah investor ritel individual, yakni hampir 76 persen,” ungkap Hoesen.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 08/Safarudin/Indra)
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:
Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di siniDatabase Riset Data Spesifik Lainnya:
- Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 214 database, klik di sini
- Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
- Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
- Butuh 16 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
- Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
- Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
- Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
- Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
- Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
- Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
- Butuh copywriter specialist, klik di sini
- Butuh content provider (online branding), klik di sini
- Butuh market report dan market research, klik di sini
- Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
- Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini
Duniaindustri Line Up:
detektif industri pencarian data spesifik
Portofolio lainnya:
Atau simak video berikut ini: