Latest News
You are here: Home | Makanan & minuman | Pandemi Belum Sirna, Konsumsi Domestik Jadi Tumpuan Perbaikan Ekonomi RI
Pandemi Belum Sirna, Konsumsi Domestik Jadi Tumpuan Perbaikan Ekonomi RI

Pandemi Belum Sirna, Konsumsi Domestik Jadi Tumpuan Perbaikan Ekonomi RI

Duniaindustri.com (Juli 2020) – Pandemi Covid-19 yang telah mengubah landskap bisnis secara mendasar ternyata belum usai sepenuhnya. Jumlah penyebaran yang tetap tinggi terus membebani perbaikan ekonomi nasional yang sedang diupayakan pemerintah. Salah satu kunci utama perbaikan ekonomi itu adalah geliat konsumsi domestik (domestic market demand) yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Berbagai kalangan telah mewanti-wanti pemerintah untuk secara serius mendorong market demand domestik secara massif. Meskipun saat ini pemerintah sudah menggelontorkan triliunan rupiah untuk mendorong konsumsi domestik melalui program bantuan sosial (bansos), program keluarga harapan (PKH) namun dampaknya belum begitu terlihat bagi perbaikan ekonomi.

Karena itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, menilai perlu upaya yang lebih serius dan bersama-sama lintas sektoral untuk mendorong konsumsi domestik. Konsumsi domestik menjadi salah satu jurus paling jitu untuk menghadapi tekanan ekonomi. Pasalnya, rasio konsumsi domestik terhadap PDB nasional saat ini mencapai 54,9 persen.

Dengan porsi konsumsi domestik yang cukup besar, lanjut dia, Indonesia relatif kurang terpengaruh oleh gejolak ekonomi global jika dibandingkan dengan Singapura yang saat ini mengalami resesi akibat struktur ekonominya lebih banyak ditopang oleh perdagangan.

“Pertumbuhan ekonomi dalam negeri kita dorong domestik demand, jadi tidak heran jika berbagai negara yang tergabung dalam sektor jasa internasional dan perdagangan internasional lebih banyak terpengaruh dalam seperti Singapura,” ujar Wimboh dalam diskusi virtual, pekan lalu.

Berdasarkan pengeluaran, komposisi PDB nasional terbesar adalah pengeluaran konsumsi sebesar 32 persen. Kemudian ekspor-impor 20 persen, investasi 17 persen, konsumsi pemerintah 7 persen dan konsumsi rumah tangga 28 persen.

Untuk menciptakan demand dalam negeri, pemerintah sudah bertekad untuk lebih mementingkan produk lokal dalam pengadaan barang dan jasanya. Diharapkan dengan cara tersebut serta digabung dengan kebijakan bantuan langsung dari pemerintah, pertumbuhan PDB atau ekonomi nasional bisa dioptimalkan.

“Pemerintah akan terus percepat agar ekonomi bisa kembali bergulir di antaranya mempercepat askes masyarakat dalam mendapatkan modal kerja dan akses subsidi bunga dan percepat atasi permasalahan yang lebih cepat berkaitan sektor riil agar semua bisa kembali normal,” tuturnya.

Pemerintah telah melakukan percepatan untuk memulihkan perekonomian melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran yang disediakan untuk mendanai program tersebut agar berjalan dengan lancar adalah sekitar Rp695,2 triliun. Beberapa strategi telah dirumuskan dan sedang diupayakan untuk dipercepat implementasinya.

Sementara itu, bagi korporasi swasta dan BUMN, kunci utama menjaga ketahanan finansial di semua bidang usaha pada era pandemi Covid-19 terletak pada upaya mengendalikan pos-pos beban yang sesuai kebutuhan dan berpola hidup sederhana.

Auditor Internal PT Phapros Tbk ( PEHA ), Achmad Faiz Falachi, menilai pada era pandemi Covid-19 banyak elemen usaha yang mengalami penurunan pendapatan dan berpotensi memicu krisis ekonomi. “Sejarah mencatat, UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) dapat bertahan selama krisis yang pernah terjadi di Indonesia,” katanya.

Faiz menilai, kelompok UMKM memiliki karakteristik unik dan kerap mampu bertahan saat krisis moneter menghantam perekonomian Indonesia. “Saya yakin kesulitan ekonomi pada era pandemi ini, UMKM tetap dapat bertahan dan beradaptasi walaupun cukup sulit,” imbuhnya.

Menurut Faiz, krisis ekonomi merupakan siklus dari penerapan konsep-konsep ekonomi yang dibayangi oleh kesenjangan produktivitas, jumlah utang luar negeri swasta yang besar dan berjangka pendek. Ditambah lagi, lanjut dia, kondisi tersebut diwarnai pula oleh kelemahan sistem perbankan dan perkembangan situasi politik yang tidak terarah.

Dia berharap, kelompok UMKM bisa kembali bertahan saat menghadapi potensi krisis di era pandemi dengan mengendalikan jumlah beban pokok pendapatan, beban usaha dan menerapakan pola kehidupan sederhana sesuai kebutuhan. Mestinya, pola seperti ini bisa diterapkan pula oleh perusahaan besar dalam menjaga ketahanan finansial.(*/berbagai sumber/tim redaksi 07 & 09/Safarudin/Indra)

 

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 188 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Riset Pasar dan Data Outlook Kosmetik 2014-2020 (Top 10 Perusahaan Kosmetik & Market Analysis)
Riset Data Populasi Mobil 1950-2025 (Market Analysis Persaingan Pangsa Pasar Mobil)

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top