Duniaindustri.com (Juli 2017) — Pabrik baru milik PT Krakatau Osaka Steel (KOS) di Cilegon, Banten, mulai berproduksi dengan kapasitas 500.000 ton per tahun produk baja tulangan, baja profil, dan flat bar. Menurut penelusuran Duniaindustri.com, pabrik baru itu dibangun sejak Maret 2015 dan menelan investasi sekitar US$ 220 juta.
PT Krakatau Osaka Steel (KOS) merupakan perusahaan patungan Osaka Steel Co Ltd (80% saham) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (20% saham). “Baja tulangan, baja profil, dan flat bar banyak dipergunakan untuk pekerjaan struktur sipil di sektor konstruksi dan infrastruktur,” kata Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Mas Wigranto Roes Setyadi.
PT KOS memulai pembangunan pabriknya di kawasan industri Krakatau Cilegon pada Maret 2015 serta menyelesaikan pekerjaannya pada Desember 2016, serta 25 Januari 2017 pabrik ini mulai beroperasi secara komersial.
Seluruh produk KOS meliputi baja tulangan, baja profil, baja C (Channel) sudah mendapatkan sertifikasi dari SNI, serta sudah memenuhi standar internasional untuk ukuran, panjang, ketebalan, dan kelurusan.
PT KOS akan memasok produk baja profil berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan menara transmisi listrik, dan struktur baja lainnya.
Untuk pembangunan jalan tol dan perkeretaapian, PT KOS memproduksi dan merekomendasikan penggunaan baja tulangan 550 yang dapat meningkatkan kemampuan dan menghemat masa konstruksi. Produk ini merupakan tulangan yang sangat tebal berdiameter 50 mm.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada kesempatan tersebut berharap, hadirnya industri baja di Indonesia dapat meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap PDB yang ditargetkan terus meningkat dari 18,2% tahun 2016 menjadi 30% tahun 2035.
Hal ini sejalan dengan pertumbuhan industri non migas dan manufaktur yang tahun 2017 diharapkan memberikan kontribusi 5,5% dan 18,7% terhadap PDB. Airlangga menjelaskan Kementerian Perindustrian memiliki enam kebijakan industri nasional yang meliputi pemberdayaan SDM di sektor industri melalui pendidikan vokasi, penguatan struktur industri melalui optimalisasi rantai nilai, insentif bagi industri berbasis tenaga kerja dan berorientasi ekpor, pengembangan industri kecil menengah berbasis digital, pengembangan industri berbasis sumber daya alam, serta pengembangan zona industri di luar Jawa
Airlangga juga mengatakan perlunya memperkuat industri baja sebagai tulang punggung kegiatan sektor industri lainnya seperti permesinan, suku cadang, otomotif, maritim, dan elektronik. Juga untuk komponen utama sektor manufaktur seperti bangunan jalan, jembatan, telekomunikasi, dan lainnya.
Menteri juga menjelaskan anggaran pemerintah untuk infrastruktur naik di ata 80 persen untuk tahun depan mencapai Rp387,3 triliun, sehingga dapat mendorong industri baja.
Menteri juga mengungkapkan permintaan baja (crude steel) mencapai 14 juta ton, Indonesia masih mengimpor 8 juta ton karena industri baja domestik baru dapat memproduksi 6 juta ton. Diharapkan kapasitas produksi baja dapat mencapai 12,9 juta ton tahun 2020 dan menjadi 26,1 juta ton tahun 2025.
Menurut data Duniaindustri.com, kebutuhan baja tulangan di Indonesia mencapai 2 juta ton pada 2015 dan akan terus meningkat menjadi 3,2 juta ton pada 2020. Sementara baja profil siku kebutuhannya mencapai 1 juta ton pada 2015 dan diperkirakan meningkat kebutuhannya menjadi 1,6 juta ton pada 2020.
PT KOS didirikan pada Desember 2012 yang merupakan perusahaan patungan PT KS dengan produsen besi baja asal Jepang, Osaka Steel Co Ltd. KOS memproduksi dan memasarkan produk baja profil, batang baja, dan plat batang baja di Indonesia, dengan kemitraan yang kuat. Sejak itu, Osaka Steel Co Ltd bersama PT Krakatau Steel Tbk mendiskusikan detail perjanjian (term and condition) yang menguntungkan kedua pihak.
Kerja sama usaha patungan ini didasari keyakinan bahwa pasar baja di Indonesia diproyeksikan terus bertumbuh dalam jangka menengah dan panjang, sebagai hasil dari pembangunan proyek-proyek konstruksi. Tujuan dari usaha patungan ini adalah untuk memenuhi permintaan terhadap produk baja melalui kerja sama dengan PT Krakatau Steel, yang memiliki keistimewaan di pasar Indonesia sebagai perusahaan milik pemerintah.
Pabrik PT KOS berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Cilegon, menempati luas area 21,6 hektare (ha), dengan modal disetor sebesar US$ 70 juta (sekitar 7 miliar yen Jepang). Osaka Steel Co Ltd memiliki 80% saham PT KOS dan 20% dimiliki oleh PT Krakatau Steel. Pabrik baru ini dibangun dengan nilai investasi sebesar US$ 220 juta dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 170 orang.(*/berbagai sumber/tim redaksi 04)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: