Latest News
You are here: Home | World | Outlook Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global
Outlook Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

Outlook Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

Duniaindustri.com (April 2024) – Ekonomi global masih dihantui ekses negatif perang yang terjadi di sejumlah negara. Sejumlah pakar ekonomi menilai dampak perang global akan menimbulkan faktor ketidakpastian risiko yang cukup besar.

Dr. Eisha Maghfiruha Rachbini, Kepala Center of Digital Economy and SMEs, INDEF menilai berkecamuknya perang di sejumlah negara, antara lain konflik Rusia – Ukraine dan perang Israel – Palestina (Hamas) beserta Iran akan mempengaruhi ekonomi global, dari sisi ketidakpastian risiko, lonjakan harga energi dan komoditas, serta volatilitas mata uang. “IMF sudah beberapa kali lakukan revisi outlook pertumbuhan ekonomi global yang pada implementasinya tidak dapat diketahui konflik perang kapan berakhir. Pertumbuhan ekonomi karenanya dilakukan revisi beberapa kali hingga menjadi sebesar 3,2%,” paparnya dalam diskusi publik INDEF bertajuk Kebijakan dan Kondisi Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global.

Dia menjelaskan di negara-negara maju risiko domestik sudah berlalu, dan pertumbuhan meningkat dari 1,6 % menjadi 1,7% PDB. di emerging market yang sebelumnya menjadi tumpuan pertumbuhan global, diprediksi pertumbuhan menurun dari 4,3% ke 4,2%.

Indonesia, menurut dia, sempat bertahan di pertumbuhan moderat sebesar 5%, namun ke depan harus berhati-hati diperkirakan tumbuh di bawah 5%. Dan tampaknya untuk tumbuh di 5% akan kesulitan.

Menurut dia, inflasi dalam negeri terjadi volatile, karena el nino yang mendorong harga bahan pokok meningkat. Namun inflasi masih bisa dikendalikan dan bertahan di 2,61% pada 2023. Ada tren peningkatan di 2024. Konflik perang di Timur Tengah dan Rusia-Ukraine akan berimpact pada tekanan harga barang-barang input dan rupiah terdepresiasi dan jadi salah satu tekanan inflasi. Inflasi diperkirakan masih bisa dikendalikan ke depan.

Dampak konflik Rusia – Ukraine mendorong harga-harga komoditas dan energy. Perang Israel – Hamas dan Iran dampaknya pasti akan berpengaruh pada harga-harga komoditas global. Harga emas jadi melonjak sangat tinggi, karena emas salah satu safe heaven dari US Dollar.

Risiko tidak hanya berupa kehancuran infrastruktur, tapi ada ketegangan yang terjadi antara China vs USA berupa upaya pengambilalihan posisi power di tingkat global. Kondisi ini otomatis berdampak terhadap supply global, logistik, dan dampak terhadap perekonomian domestik.

“Dari situ akan ada supply shock dari sisi produsen karena ada alur logistik yang lebih panjang dan lama akibat pengalihan jalur trade maritime akibat konflik dan keamanan jalur laut. Akibatnya, terjadi arus supply chain yang terputus. Hal itu mempengaruhi industri manufaktur yang terhambat inputnya, terjadi kelangkaan dan bisa menjadikan kenaikan harga-harga komoditas menjadi sangat tinggi. Apalagi Indonesia sebagai negara importir bahan baku yang industrinya akan menanggung struktur biaya amat tinggi dari risiko geopolitik global risk tersebut,” ucapnya.

Sementara Esther Sri Astuti, Ph.D, Direktur Eksekutif INDEF, menilai eskalasi konflik yang meningkat di Timur tengah dan terus berlangsungnya perang Rusia – Ukraine jelas akan membawa dampak ikutan pada naiknya harga-harga komoditas dan energy di pasar global. Indonesia akan terkena impact menyusul dampak akibat perang Rusia – Ukraine. “Kenaikan harga minyak yang tinggi akan berpengaruh pada asumsi makro ekonomi APBN. Naiknya anggaran yang ada di APBN pasti akan terpengaruh. Diperkirakan timbul defisit APBN 2%-3%. Jika kita tidak bisa memanage anggaran APBN, maka fiskal space kita akan jauh lebih kecil lagi. Sehingga pemerintah perlu melihat lagi berbagai anggaran belanja agar lebih efektif dan produktif tidak hanya konsumtif seperti makan siang gratis,” ucapnya.

Dia merekomendasikan pemerintah untuk mengarahkan belanja ke arah yang bisa men-generate income secara positif, dan berdampak jangka panjang. Dengan demikian jaminan pertumbuhan ekonomi domestik akan lebih sustain menjadi lebih baik dalam jangka panjang.

Mengatasi dampak Konflik global harus diupayakan fundamental ekonomi dalam negeri terus menguat. Tingkat devisa dan ekspor dari sektor pariwisata, pendapatan ekspor, nonmigas, dan kurangi ketergantungan dari pihak luar. Fundamental kuat akan mampu mengatasi shock dari pengaruh luar.

Di sisi lain, Dr. Asmiati Malik, Associate INDEF /Dosen Universitas Bakrie, menambahkan terdapat 3 komponen risiko global yang kemungkinan bisa terjadi, yakni Pertama, Pada November 2024 mendatang, akan ada Pilpres USA. Pilpres USA penting karena secara politik ekonomi internasional bahwa rezim foreign policy international tidak akan berubah signifikan selama tidak adanya perubahan siapa pemimpin utama di USA. Joe Biden atau Donald Trump kembali yang terpilih, masing-masing akan memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Jadi USA merupakan high dominant power, oleh karena itu, siapapun presidennya akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan foreign policy

Kedua, Intelligent Economist Analyst menyebut, jika Donald Trump yang terpilih maka kemungkinan besar eskalasi perang akan luarbiasa. Namun, ada pandangan lain bahwa kebijakan ekonomi Trump cenderung ‘’inside”, tidak tertarik pada foreign policy perspective.

Ketiga, jika Joe Biden terplih, tidak akan terjadi perubahan signifikan terhadap foregin policy USA dan keberpihakan USA dan keinginan mempertahankan poros USA-Israel akan terus berlanjut. Maka perang Israel vs Iran-Palestina akan terus terjadi.

Dia memberikan tiga rekomendasi yakni a. Potensi besar ketegangan politik di timur tengah akan berlanjut. Sepanjang tidak ada perubahan kebijakan politik USA dan NATO. b. Perekonomian Indonesia akan terus terdampak signifikan dari besaran komponen ekspor, impor, investasi PMA dan komponen biaya high cost economy goods, and energy, serta logistic cost. “(RI) Akan dua kali lebih besar dari biaya rata-rata global,” ujarnya. c. Diversifikasi tujuan dan jenis ekspor, begitu juga dengan impor barang terutama untuk kebutuhan industri dalam negeri. Penguatan sektor pertanian dan perikanan amat perlu sebagai trade off energy dalam jangka pendek.(*/tim redaksi 08/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 291 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 291 database, klik di sini
  • Butuh 28 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 20 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 21 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 7 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

Portofolio lainnya:

Buku “Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri”

Atau simak video berikut ini:

Contoh testimoni hasil survei daerah:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Scroll To Top