Duniaindustri (Oktober 2012) – Nilai pasar bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) tumbuh pesat sejalan dengan booming-nya internet di Indonesia. Pemerintah memperkirakan nilai pasar e-commerce di Indonesia tahun ini menembus Rp 330 triliun dari 55 juta pengguna internet di Indonesia.
Direktur E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Azhar Hasyim menuturkan, meningkatnya infrastruktur pendukung internet di Indonesia mendukung perkembangan pesat pasar e-commerce.
Sementara berdasarkan hasil studi yang dilakukan Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC), industri berbasis online atau dunia virtual menyumbangkan sekitar US$ 3 miliar bagi perekonomian negara-negara berkembang di dunia. Lebih dari 100 ribu orang di sejumlah negara seperti China, India, dan Indonesia mendapatkan mata pencaharian dari dunia “online” dan halaman yang menyebarkan program bersifat micro-task.
Lahan pekerjaan di sektor industri virtual itu antara lain bersifat micro-task seperti toko online, permainan online, dan jaring sosial (social network). Studi itu memperkirakan bahwa pasar untuk jasa virtual seperti itu dapat bernilai hingga sebesar US$ 3 miliar pada 2009 dan terus bertumbuh pada 2010 dan 2011. Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang di negara berkembang dapat memanfaatkan kemunculan industri virtual ini dengan pesat.
Di Indonesia, industri online terkait erat dengan industri kreatif. Selain toko online dan jaring sosial, industri desain serta web master juga menyumbangkan pertumbuhan bagi industri online.
“Peran negara-negara berkembang dalam dunia digital sebagian besar masih terbatas sebagai pengguna dan konsumen, bukan produsen. Tapi kini, berkembangnya jasa digital memunculkan lapisan kesempatan bagi para wirausahawan baru dengan beban biaya yang sangat rendah,” kata Valerie D`Costa, Manajer InfoDev–program gabungan Bank Dunia dan IFC yang melakukan studi tersebut.
Wirausahawan di sektor industri virtual selayaknya berfokus pada pekerjaan mikrodigital yang bermanfaat bagi masyarakat. Berbagai usaha itu antara lain jasa menuliskan buku cetak ke dalam bentuk digital dan menerjemahkan dokumen digital.
Desainbagus.com
Salah satu perusahaan start-up digital, desainbagus.com, tumbuh pesat di tengah booming-nya bisnis e-commerce di Indonesia. Desainbagus menawarkan konsep terintegrasi dari mulai web development, web design, hingga brand management yang menyodorkan berbagai keunggulan seperti low cost, desain unik dan berkualitas, serta costumer friendly.
Tidak heran dalam waktu singkat, desainbagus.com dipercaya ratusan costumer baru mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga industri kecil. Dengan sumber daya muda dan berdaya juang tinggi, desainbagus.com berambisi ikut memajukan bisnis e-commerce di Indonesia.
Di Indonesia, pemain industri e-commerce skala besar antara lain 10 perusahaan seperti multiply.com, tokobagus.com, blibli.com, dealgoing.com, kaskus.us, dan plasa.com.
Chief Executive Officer (CEO) PT Global Digital Niaga (blibli.com) Kusumo Martanto menuturkan, saat ini blibli.com telah memiliki jumlah member sebanyak 30.000 pengguna yang terdaftar. Dengan jumlah merchant partner sebanyak 300 merchant serta 25.000-30.000 produk.
Untuk mendukung kualitas layanan pihaknya telah bekerjasama dengan dua perusahaan perbankan yaitu Bank BCA dan Bank Mandiri. Sedangkan ke depannya akan ada beberapa perusahaan perbankan lagi yang akan bekerjasama dengan blibli.com.
Chief Executive Officer (CEO) PT Darta Media Indonesia pemilik website e-commerce Kaskus Ken Dean Lawadinata memprediksi, tahun ini jumlah pengguna total di pasar e-commerce bisa mencapai 16 juta pengguna tumbuh 100% dari total pengguna tahun 2011 sebesar 8 juta pengguna.
“Pasar di bisnis e-commerce sangat besar berada di daerah, dari penetrasi pengguna internet sebesar 20 juta penduduk masih dikuasai penduduk di kota besar, sisanya 200 juta penduduk mayoritas ada di daerah,” ungkapnya.
Ken mengatakan, e-commerce merupakan solusi bisnis yang efektif bagi para pelaku bisnis di Indonesia karena membutuhkan modal yang kecil dibanding harus membuka toko retail. Untuk berinvestasi di bisnis e-commerce hanya dibutuhkan biaya sebesar Rp 5 juta untuk membuat website sendiri atau bahkan bisa gratis dengan mendaftar sebagai penjual di salah satu website e-commerce.(Tim redaksi 03/berbagai sumber)