Duniaindustri.com – PT Astra Internasional Tbk, penguasa pasar otomotif di Indonesia, merupakan salah satu perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp317 triliun.
Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Prijono Sugiarto mengatakan nilai kapitalisasi pasar PT Astra International Tbk sebesar Rp317 triliun hingga 26 Januari 2012 lalu. “Nilai tersebut sekitar 9% dari total kapitalisasi pasar di bursa efek,” katanya dalam acara “55 Tahun Astra Berbagi Bersama Bangsa,” di Jakarta.
Menurut dia, dengan kapitalisasi pasar sebesar itu Astra terus berpegang pada tata kelola perusahaan yang baik dan selalu mengedepankan kepentingan dari para pemangku kepentingan yang ada.
“Saat ini, tidak kurang dari 168 ribu karyawan yang tergabung dalam Grup Astra dari 158 perusahaan, dan perusahaan ini telah belajar dari berbagai pengalaman dari berbagai krisis yang pernah dialami Indonesia seperti krisis ekonomi pada 1998, kemudian krisis pada 2008, dan saat ini krisis ekonomi Eropa, Astra masih bisa bangkit,” kata Prijono.
Ia menambahkan jumlah penduduk Indonesia hampir mencapai 240 juta jiwa dan didominasi oleh golongan usia produktif, akan menjadikan negara ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, berdasarkan data World Bank, pada 2025 Indonesia akan menjadi tujuh pusat ekonomi dunia bersama China, India, Amerika Serikat, dan negara lainnya, dan potensi tersebut sungguh luar biasa.
PT Astra International Tbk meraup penjualan mobil sebanyak 45.597 unit pada Januari 2012, atau setara dengan 60% pangsa pasar mobil di negeri ini. Pangsa pasar Astra diketahui dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di bulan pertama 2012.
Penjualan mobil Astra didukung penjualan merek Toyota yang mencapai 29.189 unit, merek Daihatsu sebanyak 13.345 unit, merek Isuzu mencapai 2.718 unit, dan UD Tractors mencapai 330 unit.
Total penjualan mobil di Januari 2012 mencapai 76.435 unit. Posisi kedua ditempati merek Mitsubishi yang menjual 11.941 unit mobil, disusul merek Suzuki sebesar 5.600 unit, merek Nissan mencapai 5.792 unit, merek Honda mencapai 1.583 unit, dan merek lainnya 5.952 unit.
Astra International menguasai 51% saham di PT Toyota Astra Motor, pemimpin pasar mobil di Indonesia, sisa saham sebesar 49% dipegang Toyota Motor Corporation.
Toyota berencana melipatgandakan investasi di Indonesia hingga tiga kali lipat dari rencana semula menjadi sekitar Rp 8,7 triliun. Selain berencana membangun pabrik baru di Karawang, Toyota akan menginvestasikan dana lebih besar untuk penambahan distribusi dan pemasok komponen otomotif. “Investasi baru bisa tiga kali lipat dari komitmen Toyota terakhir, sebesar Rp 2,9 triliun,” kata Presiden Direktur Toyota Astra Motor Johnny Darmawan, belum lama ini.
Tambahan investasi itu akan membuat Indonesia sebagai basis produksi Toyota di regional Asia. Toyota akan membangun pabrik di Karawang di lahan seluas 76.000 meter persegi, dengan target tambahan kapasitas produksi 70.000 unit per tahun. Jika ditambah kapasitas produksi sebelumnya, total produksi perseroan bisa mencapai 180.000 unit per tahun.
Saat ini Toyota mengoperasikan satu pabrik di Karawang, Jawa Barat. Pabrik baru itu diharapkan bisa mulai beroperasi pada 2013.
Selain itu, anak usaha Astra International yang lain juga akan menambah investasi. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIN) berencana memperluas pabrik di Karawang, Jawa Barat, dengan investasi Rp 1,7 triliun. PT Astra Daihatsu Motor juga berencana membangun pabrik perakitan mobil senilai Rp 2,1 triliun pada tahun ini. Di samping itu, PT Astra Otoparts Tbk berencana membangun pabrik komponen senilai Rp 2,2 triliun di 2011.(Tim redaksi 03)