Duniaindustri.com (September 2015) – PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Finance, perusahaan pembiayaan anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), memperoleh komitmen pinjaman dari sindikasi bank senilai US$ 150 juta. Fasilitas itu lebih besar dari target semula yang senilai US$ 100 juta.
“Penarikan sindikasi pinjaman ini masih dalam proses. Rencananya memang dinaikkan nilainya,” kata Direktur Utama Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Troy Parwata.
Troy menegaskan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan ekspansi pembiayaan MPM Finance. Pinjaman tersebut berasal dari sejumlah bank asing. Namun, pihaknya belum dapat menyebutkan secara lengkap bank yang mengucurkan kredit serta bunga pinjaman.
Berdasarkan laporan Global Capital, Standard Chartered menjadi lead arranger dan bookrunner pinjaman MPM Finance. Adapun sejumlah bank yang tergabung dalam mandated lead arranger adalah Mizuho Indonesia, Qatar Commercial Bank, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, dan CIMB Bank.
Sedangkan MPM induk usaha MPM Finance, tergabung dalam konsorsium untuk mengakuisisi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). MPM bersama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan Golden Valley Advisors Inc siap mengakuisisi 1.09 miliar saham atau 51% saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), emiten transportasi darat, dari tangan Rajawali Corpora. Transaksi pembelian saham tersebut akan segera dilakukan setelah ketiga pihak tersebut menyetujui dan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat pada 6 Juli 2015.
“Penyelesaian transaksi diharapkan dapat selesai dalam waktu 90 hari, tergantung pada terpenuhinya beberapa syarat pendahuluan oleh para pihak,” kata Andi Esfandiari, Direktur Saratoga dalam keterangan tertulis.
Akuisisi yang akan dilakukan merupakan pengambilalihan secara langsung dari Rajawali yang saat ini menjadi pemegang saham mayoritas Express dengan kepemilikan saham 51,0025%. Setelah transaksi tersebut selesai, maka para pembeli akan melakukan penawaran tender wajib, dimana harga terendah akan ditawarkan kepada pemegang saham publik dengan mengacu pada peraturan Bapepam-LK No.IX H.1.
Saratoga saat ini merupakan perusahaan investasi aktif yang memiliki portofolio investasi di sektor infrastruktur, sumber daya alam, dan konsumer. Pengambilalihan saham tersebut dilakukan dalam rangka mendiversifikasi portofolio investasi Saratoga.
“Dari investasi ini, ada beberapa peluang kontribusi yang bisa perseroan lakukan kepada Express antara lain dari sisi brand strength, perbaikan teknologi, dan improvisasi dari beberapa produk perseroan,” ujar Andi dalam paparan publik.
Selain itu, bisnis Express nantinya juga diharapkan bisa bersinergi dengan lini bisnis Mitra Pinasthika yang saat ini berfokus pada bisnis konsumer otomotif.(*/berbagai sumber)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: