Duniaindustri.com (November 2015) – Dana Pensiun (Dapen) Pertamina mengakuisisi 8,1% saham PT Sugih Energy Tbk (SUGI). Akuisisi itu dilakukan mengingat potensi bisnis migas yang cukup menggiurkan.
Direktur Utama Dana Pensiun Pertamina Helmi Kamal Lubis mengatakan saat ini harga pasar 8,1% saham Sugih Energy setara dengan Rp700 miliar. Nilai akuisisi tersebut sedikit lebih rendah dari harga di pasar. “Karena, kami strategic investment, makanya harga bisa sedikit lebih baik. Kami sedikit mendapat diskon dari harga pasar tersebut,” tuturnya.
Helmi mengungkapkan, pihaknya sudah lama berencana untuk membeli saham Sugih Energy. Pasalnya perseroan dinilai mempunyai potensi yang besar untuk meraup keuntungan di ranah migas pada 2016. “Kami tertarik karena perusahaan private equity asing seperti KKR saja sudah masuk ke Sugih Energy,” ujarnya.
Sementara di lokasi yang sama, Presiden Direktur SUGI Andhika Anindyaguna, mengaku sangat senang dengan masuknya Dapen Pertamina sebagai investor institusi yang menjadi salah satu pemegang saham terbesar perseroan. Hal tersebut membuktikan bahwa fundamental dan rencana bisnis perseroan dipercayai dapat terealisasikan. “Kami percaya pemegang saham baru akan memberikan nilai tambah bagi perseroan di masa depan,” ucap Andhika.
Dengan adanya Dapen Pertamina sebagai salah satu pemegang saham institusi terbesar di perseroan, Andhika berharap institusi-institusi keuangan lainnya baik nasioal maupun global dapat mengikuti langkah Dapen Pertamina, sehingga perseroran mempunyai portofolio investor yang lebih luas.
Selain Sugih Energy, Dapen Pertamina juga berminat mengakuisisi perusahaan ritel. Tidak tanggung-tanggung, Dapen Pertamina mengincar 7%-10% saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), induk usaha Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, dan Lawson di Indonesia.
“Kami sudah pernah berbicara dengan pemilik Alfamart, Djoko Susanto. Namun, sepertinya mereka belum beniat melepas. Kemungkinan karena kita ingin beli dalam porsi yang besar. Jadi sekarang posisi kami menunggu saja,” kata Helmi Kamal Lubis.
Dia menambahkan, Dapen Pertamina juga tertarik berinvestasi di perusahaan lain. Pihaknya juga akan mendekati PT Indomarco Prismatama (Indomaret) milik Grup Salim dan PT Trans Retail Indonesia (Transmart Carrefour) milik Chairul Tanjung.
“Kami ingin memiliki saham pada perusahaan ritel lebih dari 5% supaya kami bisa ikut masuk ke manajemen. Sektor ritel masih sangat prospektif ke depannya,” ujar Helmi.
Ambil Alih
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengumumkan rencana pengambilaihan seluruh saham PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (Bringin Life) yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia.
Dalam surat keterangan kepada otoritas bursa, BRI dan Dapen BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (PPJB).
“Berdasarkan PPJB tersebut, para pihak sepakat perseroan akan membeli saham-saham Dapen di dalam Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera, sehingga pada saat penyelesaian transaksi perseroan akan memiliki seluruh saham BJS yang dimiliki Dapen,” tulis keterangan yang ditandatangani wakil Direktur Utama BRI Sunarso dan Direktur Haru Koesmahargyo. Hingga Desember 2014, BRIngin Life mengelola aset senilai Rp4,61 triliun.(*/berbagai sumber/Tim redaksi 02)
CONTACT US BY SOCIAL MEDIA: